Penerapan berbagai macam aplikasi pada setiap layanan pendidikan di Surabaya menarik daerah lain untuk mengkaji dan mempelajarinya, pagi tadi Senin (25/03/2019) bertempat di ruang HOS Cokroaminoto Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) menerima kunjungan Dinas Pendidikan Kab. Banjar Kalimantan Selatan.
Sekretaris Dispendik Aston Tambunan mengemukakan hingga saat ini (2019, red) sebanyak 32 aplikasi telah berhasil dikembangkan secara mandiri oleh Dispendik tanpa melibatkan pihak ke tiga. Pembuatan aplikasi-aplikasi tersebut diawali dengan pembuatan sistem database profil sekolah.
“Dari Profil sekolah tersebut kemudian berkembang menjadi rapor online, RKASI online (SIPKS), hingga kenaikan pangkat guru online (SIAGUS)”, ungkap Aston.
Aston menjelaskan, keuangan sekolah di Surabaya bersumber pada BOS dan BOPDA, BOS dan BOPDA diberikan tidak hanya kepada sekolah negeri namun sekolah swastapun juga mendapatkannya. Pengelolaan BOS dan BOPDA dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan Sekolah (SIPKS).
Disisi lain, Kepala Bidang Sekolah Menengah Sudarminto mengutarakan dengan adanya sistem online tersebut selain sebagai bentuk transparani dan akuntanbilitas, sistem online juga mendidik sekolah agar benar-benar tertib administrasinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Banjar Maidi Armansyah berharap agar pengetahuan dan pengalaman selama menimba ilmu pendidikan di Surabaya dapat dijadikan sebuah referensi dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan di Kab. Banjar Kalimantan Selatan. (Humas Dispendik Surabaya)