Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional. Kegiatan serentak dilaksanakan di empat titik, yakni Taman Bungkul, Taman Apsari, Bambu Runcing, dan Monumen Kapal Selam (Monkasel), Sabtu (1/12/2018).
Di Taman Bungkul, diselenggarakan lomba yel-yel, karnaval, fashion show, dan lain-lain yang melibatkan 50 SD inklusi se-Kota Surabaya. Sementara di Taman Apsari, Bambu Runcing, dan Monkasel digelar lomba mewarnai jenjang taman kanak-kanak.
Lomba karnaval di Taman Bungkul dilepas langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan didampingi Kabid Sekolah Dasar (Sekdas) Dispendik Surabaya Agnes Warsiati. Berbagai busana unik dan kreatif ditampilkan sekolah dalam lomba karnaval.
Dalam sambutannya, Ikhsan menyebut rangkaian acara yang diselenggarakan di empat titik ini untuk merayakan Hari Disabilitas Internasional. “Terima kasih kepada orang tua dan guru yang telah membimbing anak-anak tumbuh kembang dengan baik,” katanya.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini melanjutkan, saat ini Pemerintah Kota Surabaya telah memiliki 50 SDN inklusi dan 25 SMPN iklusi. Selain itu, untuk memaksimalkan layanan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK), dalam setahun ini telah berdiri Pusat Layanan Disabilitas (PLD).
PLD, kata Ikhsan, telah berdiri di lima wilayah. “Silakan kepada orang tua memaksimalkan layanan PLD bila dirasa butuh bantuan,” ujarnya. Itu semua untuk menyiapkan masa depan anak-anak.
Ikhsan menjelaskan, masih ada program dari Pemkot Surabaya yang dijalankan dispendik, yang melibatkan para psikolog. Psikolog ini berkeliling ke sekolah-sekolah untuk melakukan pemetaan tentang sarana dan prasarana apa untuk pengembangan anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf bila ada pelayanan di sekolah yang masih kurang. Kami juga mengundang orang tua untuk turut berpartisipasi agar pelayanan kami bisa lebih baik lagi,” jelasnya. (Humas Dispendik Surabaya)