Untuk meningkatkan dan memotivasi pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kota Surabaya, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menggelar Lomba Sekolah Sehat (LSS) jenjang TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs tahun 2018. LSS sebagai sarana mengembangkan minat, bakat, jiwa kreatifitas serta rasa percaya diri dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga sekolah.
Tahun ini, juara pertama LSS jenjang TK/RA diraih TK Islam Al Fajar, juara dua direbut TK Aisyiyah 14, dan juara ketiga direbut TK Hangtuah 12. Untuk tingkat SD/MI, juara pertama diraih SDN Kaliasin I, juara kedua diraih SDN Jepara I, dan juara ketiga diraih SD Al Muttaqin. Pada jenjang SMP/MTs, peraih juara pertama adalah SMPN 26, juara kedua SMPN 41, dan juara ketiga adalah SMP Hangtuah I.
Penyerahan hadiah kepada pemenang LSS tahun 2018 dilakukan Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan, Rabu (21/11/2018). Dalam kesempatan itu, Ikhsan berpesan kepada para pemenang untuk menyiapkan diri, terutama peraih juara pertama LSS. Sebab, para juara satu akan mengikuti LSS tingkat Provinsi Jatim.
“Yang maju ke tingkat provinsi akan kami dampingi. Ini untuk meningkatkan indikator-indikator penilaian di provinsi. Jika butuh kerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Surabaya, nanti kami komunikasikan,” katanya.
Kepada para juara kedua dan ketiga, Ikhsan berpesan untuk terus bersemangat. Upaya meningkatkan sekolah sehat harus tetap dijaga dan diperkuat. “Jangan sampai tahun depan kalah. Kalau bisa meningkat menjadi yang pertama,” tuturnya.
Kepala SDN Kaliasin I Surabaya Mardiningsih mengaku, raihan juara pertama LSS jenjang SD/MI se Surabaya ini tak lepas dari kerja keras dan kekompakan guru, siswa, dan seluruh masyarakat sekolah. “Sejak awal kami sadar bahwa kesehatan itu adalah kebutuhan, bukan karena sekedar untuk lomba,” ujarnya. Dengan begitu, lanjut dia, budaya hidup sehat terus ditingkatkan di sekolahnya.
Pada LSS tingkat provinsi, Mardiningsih telah menyiapkan segalanya. Termasuk memantapkan siswa untuk menjelaskan kepada para juri LSS tingkat Provinsi Jatim. “Nanti siswa akan menjelaskan dalam dua bahasa kepada juri provinsi. Guru hanya sebagai fasilitator,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala TK Islam Al Fajar, Nuril Fijriyani menyatakan pernah mengikuti LSS tingkat Kota Surabaya pada 8 tahun yang lalu. Saat itu meraih juara pertama. Ketika LSS tingkat Provinsi Jatim mampu menyabet juara kedua. “Karena pernah juara itu, periode berikutnya bergantian dengan yang lain. Tahun ini baru ikut kembali,” ungkapnya.
Dia menyebut lingkungan sekolah sudah sangat bersih. Termasuk menerapkan hidup sehat dengan penerapan 8 sehat kepada peserta didik. Mulai dari membiasakan minum air putih, makan sayur, makan buah, menghindari junk food, memperbanyak aktivitas anak-anak agar tidak pasif, dan lain-lain. (Humas Dispendik Surabaya)