Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba menulis cerita pendek (cerpen) dan pemenang pemilihan Pelajar Pelopor Surabaya (PPS) tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Penyerahan hadiah dilakukan oleh Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan di Ruang Kartini, Jumat (19/10/2018).
Sebelum menyerahkan hadiah, Aston berpesan kepada seluruh pemenang agar terus semangat berkarya. Jangan sampai setelah meraih juara, para pemenang ini berhenti berkarya. “Terus semangat berkarya. Perjuangan kalian belum selesai sampai di sini. Jalan kalian masih panjang,” kata Aston.
Menurut Aston, kemenangan ini adalah permulaan. Semangat harus dijaga hingga terwujudnya cita-cita. “Kepada bapk/ibu guru pendamping, semoga keberhasilan siswa ini membawa berkah bagi bapak/ibu guru. Terus dorong potensi siswa hingga anak-anak ini bisa berhasil,” tuturnya.
Para pemenang lomba menulis cerpen dan pemilihan PPS tahun 2018 mendapat hadiah berupa uang pembinaan, sertifikat, dan trofi. Pemenang masing-masing lomba terdiri atas juara pertama, kedua dan ketiga, serta juara harapan satu, dua, dan tiga.
Peraih juara pertama pemilihan PPS 2018 jenjang SD/MI adalah Az Zahra Nur Salsabila. Siswa kelas V SDN Perak Barat ini mengangkat proyek tentang ecopreneur. Dalam hal ini, Salsa, sapaan akrabnya, mendaur ulang barang tidak terpakai agar memiliki nilai jual kembali. “Contohnya membuat tempat pensil dari botol plastik bekas, membuat tas dari plastik bekas sabun deterjen, dan lain-lain,” ungkapnya.
Salsa mengaku, barang-barang bekas yang didaur ulang itu dijual dengan harga variatif. Harganya berada di kisaran Rp3.000 sampai Rp15.000. Barang tersebut biasanya dijual di depan sekolah atau ditawarkan kepada teman-teman satu sekolah. “Hasil yang diperoleh setiap harinya tidak menentu. Kadang mendapat Rp20.000 sampai Rp30.000 sekali jualan,” katanya.
Menurut Salsa, proyek ini sebenarnya sudah dijalankan sejak awal naik ke kelas IV. “Sebenarnya tidak percaya dapat juara pertama karena teman-teman yang lain juga bagus. Ke depannya saya ingin terus mengembangkan proyek ini agar Surabaya bersih, hijau, dan bebas dari sampah (zero waste),” pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)