Tidak kurang dari 20 ribu pelajar dan warga Surabaya serbu dan tumpah membanjiri pantai sekitar kaki Jembatan Suramadu turut turun tangan menggelar aksi yang bertajuk “Bersih-Bersih Pantai Jembatan Suramadu Surabaya 2018”. Aksi yang dimotori Tunas Hijau melibatkan pelajar SD, SMP, SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi serta Komunitas Pecinta Lingkungan di Kota Surabaya, Minggu pagi (30/09/2018).
Aksi Bersih-Bersih Pantai Jembatan Suramadu Surabaya merupakan aksi kerelawanan yang melibatkan peran serta masyarakat, khususnya warga sekolah bersama keluarganya. Disebut aksi kerelawanan, sebab penyelenggara tidak menyediakan konsumsi. Sebagai apresiasi, nantinya penyelenggara akan memberikan piagam kesertaan bagi individu dan sekolah atau komunitas yang ikut serta. Para peserta diwajibkan membawa barang yang bisa digunakan kembali seperti tumblr, botol minuman dan tempat makan. Ini untuk mendorong pengurangan sampah plastik.
Tampak di sekitar bibir Pantai Jembatan Suramadu para pelajar SD dan SMP yang sebagian ditemani orang tua masing-masing sedang asyik mencari, memunguti, dan membersihkan sampah-sampah jenis anorganik, berupa berbagai plastik bekas kemasan, styrofoam, kain, pakaian bekas, bekas perabotan atau alat-alat rumah tangga, dan lain-lain. Selanjutnya, sampah-sampah yang mereka dapatkan kemudian dimasukkan ke dalam karung dan diangkut atau ditarik ke pinggir jalan. Sampah tersebut akan diambil oleh pihak Tunas Hijau dan dibantu dengan DKRTH Pemkot Surabaya.
Satuman, Koordinator Bersih-Bersih Pantai Jembatan Suramadu Surabaya 2018 dari Tunas Hijau menuturkan bahwa kegiatan hari ini dimulai pukul 05.00 Wib sampai dengan pukul 08.00 Wib. Tujuan kegiatan adalah untuk mendorong masyarakat sekitar agar peduli terhadap lingkungan, tidak membuang sampah di pantai, selain untuk memberikan energi positif pada pengembangan daerah setempat.
Tambahnya, lokasi yang disasar untuk kegiatan bersih-bersih kali ini berada di sepanjang bibir pantai, sekitar 2 km dari Benteng Kedung Cowek hingga bibir pantai Tambak Wedi. Kegiatan bersih-bersih pantai ini dapat mendorong warga untuk menjaga lingkungannya. Aktif dalam kegiatan lingkungan hidup lainnya yang dapat menghijaukan lingkungan sekitarnya. Harapannya, masyarakat turut aktif dalam kegiatan lingkungan hidup, mau sekedar bersih-bersih atau sampai dengan mau mengurangi volume sampah, terutama plastik.
“Kami mengimbau kepada peserta untuk dapat menjangkau sampai lokasi tersebut karena di sana masih banyak warga yang kurang peduli terhadap lingkungannya. Selain itu juga sering dibuat untuk buang air besar di area mangrove,” pungkasnya.
Ditemui di sela-sela memunguti sampah, Ahmad Syaroni, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SMPN 6 Surabaya, menjelaskan bahwa keikutsertaannya mendampingi 250 siswa SMPN 6 adalah dalam rangka implementasi pendidikan berwawasan lingkungan. Mengajak para siswa turut turun tangan secara langsung memungut sampah, diharapkan ada imbas untuk kedepannya akan tertanam kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan pengelolaannya.
“Ke depan, diharapkan kegiatan ini akan rutin diselenggarakan. Tujuannya agar tak hanya pelajar saja peduli terhadap kebersihan lingkungan, melainkan para orangtua dan segenap warga sekitar yang kerap membuang sampah. Menjadikan pelajar sebagai pahlawan pelindung bumi, khususnya dalam hal kebersihan lingkungan adalah sesuatu yang baik,” imbuh mantan guru Matematika SMPN 23.
Aksi Bersih-Bersih Pantai Jembatan Suramadu Surabaya 2018 diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya. Aksi sebagai bagian dari Program Surabaya Eco School 2018 dan Kampanye Peduli Sampah Global Clean Up The World ini didukung oleh PT PP Properti – Grand Shamaya Surabaya, Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur. (Humas Dispendik Surabaya)