Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) melakukan penelitian literasi ke Kota Surabaya pada Kamis (13/9/2018). Penelitian dengan mengunjungi SDN Bubutan IV untuk melihat secara langsung keterlaksanaan program literasi di sekolah tersebut.
Balitbang membawa tim beranggotakan tiga orang. Tiap orang memunyai tugas masing-masing untuk mencari data yang ada di sekolah.
Ketua Tim dari Balitbang, Lukman mengatakan, program literasi yang ada di SDN Bubutan IV sudah berjalan dengan baik. Penilaian ini berdasar pengamatan aktivitas siswa dan kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan oleh siswa, guru dan semua warga sekolah.
“Seperti yang saya lihat di ruang perpustakaan, salah seorang duta literasi sedang bercerita dengan gaya khas anak-anak. Ia bercerita tentang legenda Malin Kundang. Menurut pengakuan duta litersi, bahwa ia sudah menguasai cerita lebih dari sepuluh judul cerita rakayat, dari yang pendek hingga cerita yang membutuhkan konsentrasi dan penalaran dalam memahami isinya,” kata Lukman.
Pustakawan SDN Bubutan IV, Hariz mengatakan, siswa SDN Bubutan IV ini memang luar biasa dan antusias sekali apabila tiba saatnya kunjungan wajib di perpustakaan. Ini adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu untuk mengekspresikan kegemaran mereka dalam membaca, khususnya mencari cerita-cerita kesukaan mereka.
Dalam kesempatan itu, Tim Balitbang sempat melihat keberadaan sudut baca dan pembiasaan membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran di kelas dimulai. Juga melihat aktivitas membaca saat waktu istirahat.
Saat melihat hasil produk literasi sekolah, yakni cerita pendek siswa dan komik bergambar yang ditulis siswa, Tim Balitbang menghendaki agar karya anak-anak bangsa segera dibawa ke Jakarta dan segera diterbitkan dalam bentuk buku. Harapannya, karya-karya anak SDN Bubutan IV menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang ada di luar sana.
Kepala SDN Bubutan IV Surabaya, Sastro mengatakan, program literasi di sekolah sudah berjalan beberapa tahun yang lalu sebagai wujud dukungan sekolah terhadap program Surabaya Kota Litersi. Kegiatan literasi di SDN Bubutan IV selain dilakukan di kelas dengan menyediakan sudut baca, siswa juga dapat berliterasi membaca dinding kelas.
“Karena kelas mereka sudah didisain dengan lukisan mural ( STREET ART) sesuai dengan tema kelas masing-masing. Ada dua puluh empat tema yang bisa digunakan sebagai bahan belajar siswa,” ujar Sastro.
Sastro berharap kegiatan literasi ini bukan hanya dalam hal membaca tetapi juga literasi menghitung, menulis, sehingga siswa dapat menghasilkan produk litersi bukan berupa karya tulis saja. Melainkan bisa dalam bentuk karya momental yang lain. “Karya -karya itu merupakan hasil dari kegiatan literasi membaca,” pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)