Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi penguatan karakter peserta didik melalui motivasi belajar dan prestasi di SMPN 56 Surabaya, Senin pagi (10/9/2018). Penguatan ini untuk mendukung pelajar Kota Surabaya memiliki karakter kuat, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.
Risma, sapaan akrab wali kota, mengatakan, setiap orang pasti memiliki permasalahan. Termasuk bagi anak-anak seusia pelajar SMP. Namun, munculnya permasalahan itu bukan berarti tidak ada jalan keluarnya. “Semua punya masalah, anakku. Kalau ada apa-apa curhat ke kami atau guru kalian. Bisa juga ke call 112 karena ada psikolognya,” pesan Risma.
Menurut Risma, jika memiliki masalah jangan memilih untuk menyakiti diri sendiri. “Kalau kalian sakit dan harus dirawat di rumah sakit, untuk apa?” tegas Risma. Wali kota sarat prestasi ini kemudian meminta siswa untuk merenungkan kembali keuntungan dari menyakiti diri sendiri.
Saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma mengaku membangun SMPN 56 Surabaya dengan bagus. Semua fasilitas juga dipenuhi oleh Pemkot Surabaya. Harapannya, pelajar di sini bisa sukses dan berhasil menjadi anak-anak yang berguna bagi kota dan bangsa ini.
“Coba direnungkan, untuk apa membangun sekolah sebagus ini kalau kalian menyakiti diri sendiri. Kalau kalian gagal, ibu tidak artinya,” ungkap wali kota perempuan di Kota Surabaya ini.
Untuk itu, Risma mengingatkan kembali untuk jangan pantang menyerah dan mudah putus asa. Dia kemudian mencontohkan keberhasilan Supriyadi, pemain sepak bola Timnas Indonesia U-16, yang bulan Oktober mendatang berangkat ke Liverpool, Inggris.
“Saya ketemu Supri saat dia duduk kelas 4 SD. Nanti bulan Oktober saya berangkatkan sekolah sepak bola di Liverpool,” katanya. Jadi, lanjut Risma, tidak semua pelajar Surabaya di masa mendatang harus menjadi profesor. “Kalian boleh menjadi Messi atau Maia. Asal kalian semua bersungguh-sungguh,” imbuhnya.
Risma menegaskan, tidak ada alasan bagi pelajar Surabaya untuk kalah dengan yang lain. Yang penting tidak ada kata menyerah, mau bersungguh-sungguh, dan terus berusaha. “Poin pentingnya, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kalau kalian tidak mau bersungguh-sungguh, ya selesai sudah,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)