Universitas Airlangga (Unair) mengukuhkan 6.527 mahasiswa baru program sarjana dan diploma di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C, Kamis pagi (02/08/2018). Rinciannya, 5.327 mahasiswa baru jenjang sarjana dan 1196 mahasiswa baru jenjang diploma.
Dari angka tersebut, sebagian mahasiswa baru Unair merupakan penerima beasiswa generasi emas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Mereka diterima Unair melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Dalam acara pengukuhan, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan hadir untuk memberi sambutan kepada para Kesatria Muda Airlangga. “Izinkan kami untuk menyampaikan kepada anak-anak kami. Anak-anak kami semuanya, kalian tahu hari ini sebagai siapa? Kalian hari ini adalah Kesatria Muda Airlangga. Hari ini kalian semua resmi menjadi keluarga besar Unair,” katanya.
Dia melanjutkan, Kesatria Airlangga selalu rendah hati, tidak sombong, rajin belajar, rajin menuntut ilmu, serta taat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan begitu, di masa depan nanti Kesatria Airlangga memiliki integritas yang tinggi dan moralitas yang tinggi. “Semoga kelak menjadi kebanggan Unair, bangsa dan negara,” tegas alumnus Unair ini.
Dengan rasa bangga dan haru, Ikhsan menyerahkan kepada Rektor Unair agar para Kesatria Muda Airlangga ini dibimbing dan diberi bantuan arahan. “Sehingga nanti mereka menjadi intelektual yang profesional dan para profesional yang intelektual. Jadi orang-orang cerdas yang bisa bermanfaat,” tandasnya.
Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih menegaskan bahwa menjadi mahasiswa Unair harus berani mengambil peran penting dalam membangun sejarah peradaban bangsa. Sebagai upaya untuk menjadi aktor utama peradaban bangsa, mahasiswa baru harus terus belajar dan bekerja keras untuk meningkatkan soft skill.
“Ketika posisi menjadi mahasiswa, dalam kondisi kesementaraannya, adalah seorang cendekiawan. Diperlukan kerja keras dan belajar lebih keras. Kreativitas menjadi penting untuk dikuasai, soft skill menjadi penting untuk dikuasai,” katanya.
Bukan hanya itu, lanjut Nasih, mahasiswa baru juga harus memiliki sifat yang rendah hati, tidak sombong, dan memiliki jiwa dan akhlak yang mulia. Hal itu, tentunya sebagai salah satu perwujudan dari semboyan excellence with morality. “Ilmu pengetahuan tidak pernah menghampiri orang-orang yang sombong. Bersikaplah rendah hati agar ilmunya bisa bermanfaat,” tuturnya.
Sebagai penutup sambutan, Nasih mengajak mahasiswa untuk bergabung dengan semua organisasi intra kampus yang sudah jelas dan dipastikan ke-Indonesiannya. Serta bergabung dengan organisasi ekstra kampus yang sudah jelas ideologi dan ke-Indonesiaannya. (Humas Dispendik Surabaya)