Calon penerima beasiswa pendidikan teknik pesawat udara di Politeknik Penerbangan Surabaya menjalani tes potensi akademik (TPA) Senin pagi (30/07/2018). Sebanyak 99 peserta menghadiri tes tersebut.
Soal TPA berjumlah 75 butir. Terdiri atas soal pelajaran Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris. Pihak Politeknik Penerbangan Surabaya memberi waktu selama 75 menit kepada peserta untuk mengerjakan soal. Tidak ada pengurangan nilai terhadap jawaban yang salah.
Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Penerbangan Surabaya Ir. Setiyo meminta kepada peserta mengerjakan soal sebaik-baiknya. Karena keterbatasan kuota penerimaan calon taruna, dia berharap yang terbaik yang lolos seleksi. “Selamat mengerjakan soal,” katanya menjelang pelaksanaan TPA.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Aston Tambunan mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memang tengah gencar memberikan beasiswa pendidikan. Terutama bagi warga Kota Surabaya yang kurang mampu dan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Aston mencontohkan, beasiswa pendidikan teknik pesawat udara ini ditujukan kepada warga Surabaya dari keluarga yang tidak mampu. Ketentuannya merupakan siswa lulusan MA/MA jurusan IPA SMK jurusan mesin, teknik ketenagalistrikkan, teknik otomotif, teknik elektronik, teknik informatika/ komputer, teknologi pesawat udara dan teknik telekomunikasi.
Pendaftar harus berusia maksimal 21 tahun pada bulan September 2018, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. “Pendaftar juga disyaratkan belum menikah dan sanggup tidak menikah selama pendidikan, sehat jasmani dan tidak buta warna, serta tidak berkacamata, tidak memiliki tindik/tato, serta tidak sedang menjalani atau terancam hukuman pidana,” tuturnya.
Salah satu peserta TPA ialah Fajar Triyanto. Lulusan SMK Berdikari 1 Surabaya ini mengaku baru pertama kali mengikuti seleksi program beasiswa dari Pemkot Surabaya. “Tidak ada persiapan khusus, mudah-mudahan bisa lolos seleksi,” harapnya. (Humas Dispendik Surabaya)