“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, sungguh mereka akan menghadapi masa depan yang berbeda dengan zamanmu,” demikian kutipan ucapan Ali bin Abu Tholib empat belas tahun silam yang disampaikan Arie Budhiman, Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter, mengawali paparan pada acara Penguatan Nilai Budaya dalam Pembentukan Karakter di hadapan 100 orang guru SMP Negeri/Swasta Kota Surabaya (24/07/2018).
Berkait dengan budaya, Dra. Wigati, Kasubid Kepercayaan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, mengatakan bahwa setiap kebudayaan tentu mempunyai nilai-nilai budaya yang merupakan salah satu unsur terpenting sebagai inti kebudayaan. Nilai budaya ini bersifat abstrak; dari sudut pandang pemilik kebudayaan diyakini kebenaran dan kebaikannya; memiliki nilai inti; dan sulit berubah karena melalui proses seleksi yang telah berlangsung secara turun temurun.
Nilai-nilai budaya merupakan jati diri pembangun pilar-pilar nasionalisme berfungsi sebagai kerangka referensi yang bersama-sama dengan gagasan utama dan pandangan hidup akan mendominasi pola tingkah laku perorangan atau sistem sosial budaya tertentu, sehingga dapat berfungsi sebagai landasan atau menjadi dasar bagi pembangunan karakter bangsa, di antaranya nilai religi atau spiritual, nilai intelektual, nilai sosial, dan nilai berbangsa bernegara, imbuhnya.
Arie Budhiman menuturkan bahwa guru hadir sebagai pendidik sekaligus pemimpin bagi anak didiknya, dan berperan mengirimkan pesan harapan. Guru menjadi teladan tentang ketangguhan, optimisme dan kebahagiaan. Kehadirannya di garda terdepan mendorong penumbuhan nilai-nilai budaya bangsa.
Lanjut Arie Budhiman, peran guru sebagai pendorong internalisasi nilai luhur budaya bangsa kepada generasi muda untuk membangun karakter bangsa. Memberikan kontribusi dalam memperteguh dan memperkokoh kekuatan dan ketahanan dari pengaruh negatif budaya asing melalui nilai luhur budaya bangsa. Mentransformasi nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Pendidikan karakter adalah gerakan kita bersama, gerakan semua elemen masyarakat yang peduli terhadap pendidikan,lebih-lebih peran guru sangat penting dalam menumbuhkembangkan karakter generasi muda, generasi emas kita,” pungkas Arie Budhiman. (Humas Dispendik Surabaya)