“Bikin anak enjoy, nyaman, tidak tertekan.” Itulah pesan yang disampaikan Kepala SMPN 6 Surabaya Ahmad Sya’roni, S.Pd, M.Pd, tentang Layanan Orientasi Siswa (LOS) di sekolahnya yang dimulai Senin (16/07/2018) pagi.
Sekolah yang beralamat di Jl. Jawa No. 24 ini memulai LOS dengan salat Duha berjamaah dan membaca beberapa surah dalam kitab suci Alquran serta artinya. Ibadah ini dilakukan di halaman sekolah mulai pukul 07.00 WIB. “Bagi yang beragama Kristen, Buddha, Hindu, juga kami fasilitasi di ruangan atas,” ujar pria yang akrab disapa Roni ini.
Acara selanjutnya upacara penyambutan siswa baru. Secara simbolis kepala sekolah mengganti topi SD dengan topi SMPN 6 kepada dua perwakilan siswa baru. Upacara penyambutan ditutup dengan melepas ribuan burung yang dibawa oleh siswa baru.
“Setiap anak membawa tiga burung. Jenisnya bebas. Bila ada 400an siswa berarti melepas 1.200an burung ke alam bebas,” kata Roni. Pelepasan burung ini, lanjut Roni, sebagai tanda mensyukuri yang sudah didapat. Selain itu, sSebagai sekolah ramah lingkungan, pihaknya menghindari melepas balon ke angkasa.
Roni mengungkapkan, pelaksanaan LOS sampai dengan Kamis (19/072018) mendatang. Hari Rabu (18/072018) diisi dengan pentas seni yang menampilkan kreativitas anak-anak. “Hari terakhir, Kamis, ada bakti sosial. Beberapa perwakilan siswa baru didampingi OSIS akan memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar rel kereta api. Ini untuk mengajari mereka bersyukur dan peduli kepada sesama,” ujarnya.
Di SMPN 23, hari pertama masuk sekolah puluhan siswa baru disambut nyanyian lagu “Hari Pertama Masuk Sekolah” oleh para guru dan panitia LOS. Rata-rata mereka datang dengan dihantarkan oleh para orang tua sampai pintu gerbang sekolah.
“Hari ini, Senin (16/7), merupakan hari pertama masuk sekolah. Masuk sekolah untuk pertama kali bisa jadi adalah peristiwa penting antara orangtua dan anak”, ujar Siti Halimah, S.Pd., Wakil Urusan Kesiswaan SMPN 23 Surabaya.
Halimah menuturkan, LOS merupakan bimbingan yang dilakukan secara terkoordinir dengan tujuan membantu mengorientasi dalam bentuk mengarahkan, membantu mengadaptasi siswa dari situasi lama kepada situasi yang baru. LOS menciptakan suasana sekolah menjadi ramah, aman, nyaman, dan menyenangkan untuk siswa baru, imbuh guru yang sehari-hari dikenal sebagai guru Bimbingan dan Konseling.
Sementara itu, di SMPN 26 acara LOS diisi dengan konseling narkoba oleh BNN Kota Surabaya. Kepala SMPN 26 Surabaya Akhmad Suharto berujar pentingya pendidikan anti narkoba diberikan kepada para siswa baru agar mereka nantinya tidak terjerumus dan mampu menjadi generasi emas bangsa yang pintar secara intelektual sehat jasmanin dan rohani.
“Narkoba adalah musuh terbesar bangsa, oleh sebab itu mari kita cegah sejak sedini mungkin”, pungkas Akhmad Suharto. (Humas Dispendik Surabaya)