Antusias tinggi ditunjukan warga Kota Surabaya terhadap program beasiswa D3 Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya) yang diluncurkan Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Saat pendaftaran program ini ditutup Sabtu (07/07/2018) pukul 12.00 WIB, total pendaftar mencapai 754 orang.
Salah satu pendaftar program beasiswa ini adalah Muhammad Ismail. Remaja yang mengaku tinggal di wilayah Lakarsantri ini berharap bisa menerima beasiswa dari Pemkot Surabaya. Hal ini untuk meringankan beban orang tua. “Apalagi nanti setelah lulus kuliah D3 Politeknik Ubaya akan ada penempatan kerja,” katanya saat ditemui di Kantor Dispendik Kota Surabaya, Sabtu (07/07/2018).
Ismail menjelaskan, setelah lulus sekolah, dirinya mendaftar ke sekolah ikatan dinas. Namun, belum mendapat kesempatan untuk diterima. “Saya berharap bisa diterima beasiswa D3 ini. Kalau melanjutkan pendidikan tinggi lain belum tentu juga bisa langsung kerja setelah lulus,” ujarnya.
Upaya untuk meringankan beban orang tua juga diungkapkan pendaftar lain, yakni Abbas Mahtumul Hijja. “Saya tahu informasi beasiswa ini dari Instagram milik Dispendik Kota Surabaya,” tuturnya. Abbas menyatakan sempat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN), namun belum diterima.
“Mudah-mudahan bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi dengan diterima beasiswa Pemkot Surabaya,” kata lulusan SMKN 5 Surabaya ini.
Selanjutnya, tim dari Dispendik melakukan verifikasi administrasi dan survei ke lapangan untuk memastikan bahwa pendaftar dari keluarga tidak mampu.
“Hari ini, Sabtu (07/07) adalah batas terakhir pendaftaran beasiswa D3 Politeknik Ubaya, pendaftaran nantinya akan ditutup tepat pukul 12.00 WIB”, terang Ikhsan.
Beberapa instrumen yang akan disurvei ke lapangan, antara lain lokasi tempat tinggal, status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati, kemudian status lahan tempat tinggal, kepemilikan aset tidak bergerak, biaya listrik dan air yang dikeluarkan dalam satu bulan, dan lain-lain.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan menegaskan, beasiswa program studi (Prodi) D3 D3 Politeknik Ubaya ini diperuntukan bagi warga Kota Surabaya lulusan SMA/SMA/MA dan sederajat dengan usia maksimal 22 tahun. Pendaftar juga harus memegang Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan.
Program studi D3 yang ditawarkan adalah Bahasa Inggris Bisnis, Manajemen Pemasaran, Administrasi Bisnis, Sekretaris, Akuntansi, dan Perpajakan. “Ibu Walikota Surabaya memastikan, setelah lulus, penerima beasiswa dari Pemkot Surabaya ini akan langsung penempatan kerja di beberapa perusahaan,” tandasnya.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menambahkan selain beasiswa Program studi D3 Ubaya, Pemkot Surabaya juga menyediakan beasiswa bagi warga yang tidak mampu untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke delapan PTN yang terdapat di Surabaya.
Syaratnya penerima beasiswa generasi emas berasal dari keluarga tidak mampu juga bukan penerima bidikmisi. Dari Pemkot Surabaya, mereka akan mendapat fasilitas biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai kampus masing-masing, tunjangan pendidikan sebesar Rp 750 ribu tiap semester dan uang transport senilai Rp500 ribu per bulan. “Penerima bidikmisi tidak boleh dobel. Supaya penerima beasiswa ini semakin merata untuk mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu,” tutur Ikhsan.
Ikhsan menambahkan untuk dapat mengajukan beasiswa Generasi Emas Surabaya syarat utama adalah mereka memiliki KK dan KTP Surabaya serta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
“Sampai saat ini jumlah pendaftar mencapai 459 orang yang nantinya mereka akan di survei langsung oleh Dispendik untuk memastikan apakah mereka benar-benar dari keluarga tidak mampu sehingga bantuan tepat sasaran”. (Humas Dispendik Surabaya)