Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memotivasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Surabaya agar memberikan pelayanan dan kinerja yang terbaik bagi masyarakat. Sebab, bekerja sebagai PNS merupakan kesempatan untuk mengabdi serta melayani masyarakat.
Pesan tersebut disampaikan Wali Kota Risma dalam acara pengambilan sumpah dan janji kepada 250 orang yang sudah menjadi PNS namun belum disumpah (K2) tahun 2018 di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
“Ayo jalani sumpah itu dengan memberikan pelayanan dan pengabdian yang tulus, ikhlas bagi masyarakat. Untuk guru berikan pendidikan yang baik, sama halnya juga dengan perawat di puskesmas berikan pelayanan kesehatan yang baik pula,” ucapnya di Graha Sawunggaling, lantai 6 pada, Senin (25/6/2018).
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengajak kepada para PNS untuk terus mengingat sumpah jabatan yang diucapkan sehingga bisa amanah dalam menjalankan tugas-tugasnya.“Kesempatan ini diambil dan diberikan kepada orang lain bukan dengan uang tetapi dengan tangan, kaki, mulut, mata serta doa kita,” sambungnya.
Wali Kota Risma juga mengingatkan para PNS yang sudah diambil sumpahnya untuk secara bersama-sama mencegah masuknya paham radikalisme di lingkungannya masing-masing dengan cara melaksanakan tugas dan pelayanan secara baik serta menjaga negara kesatuan dan persatuan.
“Saya berharap PNS utamanya guru dapat mengajarkan toleransi antar sesama dan rasa saling menghormati kepada anak-anak dan masyarakat,” pesan wali kota yang telah membawa Surabaya meraih banyak penghargaan dan pengakuan dari dunia internasional.
Kalaupun ada, PNS yang melakukan paham radikalisme, Wali Kota Risma tidak segan untuk memberikan sanksi. “Pasti ada sanksinya karena disumpahnya sudah jelas,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya Mia Santi Dewi menambahkan, PNS yang diambil sumpahnya ini merupakan CPNS formasi 2014 dan 2015 dengan rincian, tenaga fungsional tertentu sebanyak 135 orang dan tenaga fungsi umum sebanyak 115 orang. “Paling banyak guru dan tenaga kesehatan. Sisanya, tenaga teknis kelurahan dan kecamatan,” jelas Mia.
Dirinya juga menuturkan, PNS K2 yang sudah disumpah telah melewati serangkaian tes dan sudah dinyatakan lulus. Sedangkan sisanya sekitar 1.018 belum dinyatakan lulus tes PNS K2. “Dari dua ribu kini tersisa 1.018 orang yang dinyatakan tidak lulus tes PNS K2 dengan berbagai macam alasan,” urainya. (Humas Dispendik Surabaya)