Guna mewujudkan generasi emas bangsa yang tidak hanya pandai secara intelektual namun juga memiliki akhlak mulia dalam menghadapi berbagai tantangan zaman, Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) bersama Kemenag Kota Surabaya meluncurkan program Penguatan Aqidah dan Akhlak Generasi Emas Surabaya (PAAGER), siang tadi Selasa (20/02/2018) di Gedung Convention Hall Surabaya.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Surabaya Ikhsan menuturkan PAAGER merupakan salah satu wujud implementasi dari program pemerintah yaitu PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). Ia mengungkapkan nilai utama prioritas prioritas PPK dalam program PAAGER adalah religius.
“Ini merupakan banteng siswa dalam melawan pengaruh-pengaruh negatif yang semakin pesat berkembang di era globalisasi”, ujar Ikhsan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menyampaikan bahwa ada empat tujuan PAAGER, pertama membimbing para siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia berlandaskan Pancasila, kedua mencetak siswa menjadi generasi Qur’ani yang berbudi dan berprestasi, ketiga Membekali peserta didik dengan nilai-nilai agama, kemudian yang terakhir memagari peserta didik agar terselamatkan aqidahnya menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.
“Kegiatan religius dapat dilakukan disekolah, seperti mengawali kegiatan dengan sholat dhuha berjaamah atau membaca kitab suci sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing sampai dengan mengajarkan rasa tolerensi jiwa sosial”.
Kepala Kemenag Kota Surabaya Haris Hasanudin berujar program PAAGER merupaka terobosan yang luar biasa dalam mendidik anak menjadi para generasi emas bangsa. Menurutnya, pengaruh global sangat luar biasa oleh sebab itu guru harus mampu mensinergikan dengan program pendidikan saat ini. Untuk menjadi guru yang bermartabat hendaknya mengajar tidak hanya kulitnya saja, namun sampai ke hati siswa tersebut.
“Didiklah anak didik dengan hati, insyaallah mereka nanti akan sukses dunia dan akhirat”, terang Haris.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Dyah Katarina berharap agar program seperti PAAGER ini tidak hanya diberikan kepada siswa dan guru, namun para orang tua perlu untuk mendapatkan edukasi dalam merawan dan membimbing anak menjadi generasi sukses dunia akhirat.
“Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak, guru juga harus mengetahui perkembangan dan pengetahuan anak sampai dimana jadi saling sama-sama menjaga”, pungkas Dyah. (Humas Dispendik Surabaya).