Tidak hanya pendidikan formal, guna mensukseskan gelaran USBN dan UN Pendidikan Kesetaraan Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) menggelar sosialisasi kepada penyelenggara ujian pendidikan kesetaraan di ruang aula Ki Hajar Dewantara, Kamis (15/02/2018).
“Undangan yang datang berasal dari para operator Dapodik PAUD/DIKMAS, Kemenag, Penilik, pondo pesantren, serta lembaga penyelenggara PKBM”, ujar Thussy Apriliandari Kasi Pendidikan Masyarakat Dispendik.
Thussy mengungkapkan di Surabaya pelaksanaan USBN dan UNPK nantinya sama dengan pendidikan formal yakni menggunakan ujian berbasis komputer (CBT), oleh sebab itu dibutuhkan adanya persamaan persepsi agar pelaksanaan ujian berjalan dengan lancar.
Sementara itu, Kasubdit Kesetaraan dan Keaksaraan Direktorat PAUD Dikmas Kemdikbud Samto menuturukan bahwa tidak semua anak sekolah bisa terlayani dengan baik pada pendidikan formal, oleh sebab itu pemerintah mengembangkan pendidikan kesetaraan yang melalui Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Standar Pelayanan Minimal (SPM) mecakup layanan dasar PAUD dan Pendidikan Kesetaraan.
Ia menjelaskan sumber data yang berpusat pada Dapodikmas berfungsi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi yang juga berfungsi untuk mewujudkan program wajib belajar (Wajar) 12 tahun dan meningkatkan IPM.
“USBN dan UNPK merupakan sebuah sistem kontrol peningkatan kualitas pendidikan dan nilai-nilai kejujuran harus dijunjung tinggi”, terang Samto. (Humas Dispendik Surabaya)