Kreatifitas siswa Surabaya di bidang pelestarian lingkungan patut untuk kita apresiasi bersama, bagaimana tidak mereka ternyata mampu mengolah limbah rumah tangga menjadi sebuah kerajinan kriya anyam yang bermanfaat.
Bertempat di SDN Kapasan 3, kader lingkungan SMPN 41 mengajak turut serta sekolah imbas bersama – sama memberikan pelatihan anyaman dari limbah bungkus kopi saset, sabun cuci, bungkus permen dan plastik limbah rumah tangga lainnya. Limbah jenis ini dipilih karena banyak ditemui dan dikonsumsi oleh masyarat sehari – hari.
Dwi Murwanti, koordinator lingkungan SMPN 41 Surabaya mengatakan bahwa acara ini adalah salah satu langkah upaya sekolah menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri dengan menggandeng sekolah – sekolah di sekitar SMPN 41 Surabaya, disamping untuk memberikan penguatan budaya lingkungan kepada siswa.
“Melalui pelatihan ini beragam tas jinjing, tempat pensil, dan dompet menarik telah mereka hasilkan”, Sabtu (10/02/2018).
Ia menjelaskan setelah plastik yang berasal dari limbah rumah tangga dikumpulkan, kemudian dicuci dan dikeringkan untuk menghilangkan aroma sisa produk aslinya. Plastik tersebut kemudian digulung atau dilipat dengan ukuran yang beragam disesuaikan dengan pola – pola produk yang akan dihasilkan.
Setelah itu dianyamlah gulungan tersebut dengan teknik menisik seperti biasa. Untuk memberikan corak warna atau motif, beberapa gulungan dipadukan menjadi satu. Bagian terakhir dari proses ini adalah menjahit dengan benang untuk menambah kekuatan produk dan memberikan kesan rapi. (Humas Dispendik Surabaya)