Telaah atau review Soal Setara Soal Ujian Nasional (UN) yang merupakan hasil Bimtek Penyusunan Soal Setara Ujian Nasional (UN) Tahun 2018 diikuti oleh semua guru Bahasa Indonesia Kelas IX SMP Negeri Kota Surabaya. Kegiatan yang dilaksanakan di SMP Negeri 13 Surabaya, Selasa pagi (23/1) dipandu oleh dua narasumber yaitu Dr. Heny Subandiyah, M.Pd., dan Dr. Suhartono, M.Pd., kedua narasumber dari FBS Unesa Surabaya.
Hadir dalam pembukaan acara Iswati, S.Si., Kasi Kurikulum Dispendik Surabaya, didampingi oleh Drs. Djuwari, M.M., Kepala SMPN 13, Dr. Chamim Rosyidi Irsyad, M.Si., M.Pd., Kepala SMPN 21 sekaligus sebagai Pembina Pembina MGMP Bahasa Indonesia, dan Ahmad Zainudin, M.Pd., Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMPN Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Iswati menuturkan bahwa pelaksanaan telaah Soal Setara Soal UN ini sangat relevan dengan persiapan siswa untuk menghadapi UN dan USBN Tahun 2018. Hasil telaah soal nantinya akan digunakan sebagai bank soal untuk tryout online Dispendik dalam rangka menghadapi UN dan USBN, imbuh Iswati.
“Sesuai kontrak hari ini, telaah soal dan hasil revisinya diharapkan sudah selesai secara tuntas.Ibu dan Bapak tidak perlu membawa pekerjaan di rumah.”, kelakar Kasi Kurikulum.
Di tengah-tengah pendampingan, Suhartono menuturkan bahwa kegiatan review ini menekankan pada penyempurnaan penyusunan soal, di antara tentang pilihan kata, pola kalimat, tanda baca , dan ejaan, khususnya pada pilihan atau option jawaban.
“Kecermatan dalam menyusun pilihan jawaban dibutuhkan agar tidak membingungkan peserta ujian,” tambah dosen FBS Unesa.
Sementara itu, Heny Subandiyah mengingatkan akan pentingnya mencantumkan sumber kutipan untuk ilustrasi soal. Hal itu sebagai pertanggungjawaban bahwa kutipan tersebut bukanlah plagiat. Hal lain yang diingatkan Heny, kehati-hatian dalam memilih nama tokoh untuk sebuah teks agar tidak ada kesan sebagai sponsor, atau timbulnya persepsi lain-lain.
“Lebih aman nama tokoh sebaiknya memilih tokoh yang sudah meninggal.”, imbuh Heny.
Kegiatan telaah ini melibatkan 16 kelompok, yang anggotanya terdiri atas 7 sampai dengan 9 orang guru. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil penyusunan soal setara UN tersebut dan kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. Hal ini dimaksudkan untuk penyempurnaan soal. (Humas Dispendik Surabaya)