Sekolah sebagai sarana pendidikan adalah kebutuhan utama masyarakat. Melalui sekolah, diharapkan ada perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar menuju ke arah yang positif.
Pendidikan yang diberikan di sekolah diharapkan juga mampu mencetak generasi masa depan yang tangguh dan kuat demi kemajuan bangsa. Dalam era yang semakin maju dengan perkembangan tekhnologi informasi yang semakin canggih, ternyata sekolah seringkali diabaikan dan tidak menjadi prioritas utama masyarakat. Hal ini disebabkan karena sekolah dianggap tidak menyenangkan dan membosankan.
Kampung Bakat yang merupakan icon dan agenda rutin SMP Negeri 46 Surabaya diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi masyarakat Surabaya supaya lebih peduli dengan pendidikan. Tahun pelajaran 2017-2018 mengambil tema schoolicious yang menyatakan bahwa sekolah itu menyenangkan bagaikan makanan yang lezat atau dengan kata lain “School is delicious like food”.
Kegiatan kampung bakat dibagi menjadi dua yaitu menjelang kampung bakat berlangsung dan juga saat kampung bakat berlangsung. Menjelang kampung bakat berlangsung dilaksanakan perlombaan-perlombaan yang mengasah bakat atau talenta peserta didik seperti pembuatan vlog, videografi, scrapbook, dan instalasi dengan bentuk makanan serta audisi peserta didik yang akan tampil. Sementara saat kampung bakat berlangsung dilakukan beberapa kegiatan baik di atas panggung dan di bawah panggung.
Kepala SMPN 46 Dini Hastanti, S.Pd menyampaikan acara seremonial berupa peletusan balon-balon ke udara merupakan sebuah bentuk ekspresi siswa untuk melepaskan sikap-sikap negatif penghambat kesuksusan, seperti malas, tukang tipu, tidak jujur, bohong, galauan dan lain sebagainya.
“Pada kegiatan ini juga berlangsung operet dengan tema schoolicious yang menceritakan tentang perjalanan seorang peserta didik bernama Bagas yang memiliki kondisi ekonomi yang kurang mapan tetapi memiliki niat yang tinggi untuk melanjutkan sekolah”, ujarnya Minggu (17/12/2017). (Humas Dispendik Surabaya)