Keberhasilan Surabaya dalam menerapkan UNBK 100 persen selama dua tahun berturut-turut menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajarinya. Siang tadi, Senin (20/11) Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) kedatangan sejumlah rombongan dari Dinas Pendidikan Kota Dumai.
Kedatangan Dispendik Dumai ialah tidak lain untuk mengkaji dan mempelajari keberhasil Surabaya dalam menerapkan UNBK 100 persen.
Pada kesemapatan ini, Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan menjelaskan ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan UNBK di sekolah-sekolah. Pertama, Dispendik melakukan klasifikasi kepada sekolah-sekolah yang secara mandiri dapat melaksanakan UNBK, Kedua, menjalin koordinasi yang baik dengan yayasan ataupun lembaga bagi sekolah swasta untuk menyiapkan pelaksanaan UN-CBT.
Ketiga, dapat bergabung dengan sekolah-sekolah lain yang telah memiliki fasilitas memadai dalam pelaksanaan UN-CBT nantinya. Dan yang keempat, baru jika tidak memperoleh sekolah penggabung dan Dispendik telah mencarikan dengan sekolah terdekat juga masih belum terfasilitasi, baru nantinya akan difasilitasi melalui Testing Center.
“Sampai saat ini tidak sampai menggunakan testing center jadi bisa melakukan penghematan anggaran”.
Ia juga menjelaskan, selama kurun waktu lima tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Ada 21 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Dua puluh inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, perijinan online, rekom online dan US USBK Online. (Humas Dispendik Surabaya)