Selama sepekan sebanyak 309 kepala SDN di wilayah Surabaya ikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) penguatan kepala sekolah (KS) dalam jabatan. Acara yang di gelar Dinas Pendidikan Kota Surabaya tersebut berlangsung di gedung aula Balai Diklat Teknik Penyehatan Lingkungan, Jl. Menganti Wiyung.
“Setelah KS SMP pada minggu lalu kini berganti KS SD”, ujar Mamik Suparmi Kepala Bidang GTK, Senin (20/11).
Mamik menerangkan KS yang mengikuti diklat ini nantinya akan mendapatkan dua hal, yakni Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) dan mendapatkan sertifikat kepala sekolah. Lebih lanjut, mantan Kasi Kurikulum Dikmenjur tersebut menuturkan, melalui diklat ini para kepala akan mendapatkan wawasan tambahan bagaimana meningkatkan mutu siswa, guru, dan sekolah sebagai wujud menjadikan Surabaya sebagai barometer dan inspirator pendidikan nasional.
“Seorang KS masa kini harus profesional dalam mengemban tugas-tugasnya”.
Pada kesempatan ini, Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan ketika membuka diklat para KS menuturkan bahwa diklat ini telah dirancang khusus dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
“Setelah mengikuti diklat ini diharapkan para KS memiliki semangat dan motivasi baru dalam menjadikan sekolahnya lebih baik”.
Ikhsan juga berharap agar pada KS mengikuti diklat dengan serius, karena melalui perubahan paradigma mengajar para KS harus mampu menjadi KS di sekolahnya manusia sehingga sekolah dapat mengembangkan potensi dan bakat siswa, baik akademik maupun non akademik.
“Kami berharap akan banyak lahir anak-anak juara di sekolah Surabaya”.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Surabaya Sumarto mengungkapkan bahwa sekolah dapat berjalan dengan baik karena peran dan fungsi KS berjalan baik. Menurutnya, KS adalah motor penggerak pendidikan di sekolah, oleh sebab itu dibutuhkan seorang KS yang profesional dan revolusioner dalam memimpin sekolah.
“Sekolah menjadi baik dan bermutu, kunci utamanya terletak pada KS”,(Humas Dispendik Surabaya)