Pentingnya sebuah dokumen kurikulum dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah menjadi sebuah sasaran sebagai upaya meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan. Selama beberapa hari Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) gelar pelatihan penyusunan dokumen.
“Penyusunan dokumen I kurikulum ada beberapa tahap, namun sebelum menyusun sekolah harus memiliki tim pengembang kurikulum sekolah”, ujar Munaiyah Kasi Kurikulum Sekolah Dasar pagi tadi Jumat (07/07) di SMPN 13.
Munaiyah menjelaskan pada kegiatan pelatihan ini terlebih dahulu sekolah diajarkan bagaimana menyusun draft satuan pendidikan yang sesuai dengan aturan. Selanjutnya pada tanggal 24 Juli mendatang sekolah melakukan verifikasi, validasi dan finalisasi.
“Menyusun dokumen kurikulum hal yang terpenting ialah bukan dari tebal tipisnya dokumen namun terletak pada substansinya”.
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dra. Agnes Warsiati, M. A. P mengutarakan sebagai barometer pendidikan nasional, Surabaya diharapkan selalu dapat melahirkan inovasi yang didukung dengan guru-guru yang hebat pula. Oleh sebab itu, dengan terselesaikannya dokumen kurikulum tepat waktu dapat segera dipergunakan untuk menunjang proses belajar mengajar.
“Artinya ketika telah dilkukan verifikasi, validasi, dan finalisasi sekolah harus ready”.
Agnes berpesan agar arahan dari pengawas pembina di sekolah masing-masing untuk diperhatikan untuk pengembangan mutu dan kualitas pendidikan.
“Manfaatkan momen ini dengan sebaik mungkin, dan jangan malu bertanya apabila ada hal yang kurang dimengerti”.
Mantan Kepala SDN Airlangga I tersebut juga menghimbau kepada sekolah untuk memastikan data siswa yang telah masuk di profil sekolah dilengkapi dengan foto, tujuannya ialah nantinya foto tersebut dipergunakan untuk membuat kartu pelajar yang telah dipersiapkan Dispendik.
“Kartu pelajar tersebut akan berfungsi sebagai tabungan, absensi siswa, dan dapat dipergunakan mendapatkan diskon di toko buku”. (Humas Dispendik Surabaya)