Kesuksesan Surabaya dalam menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 100 persen sejak tahun 2016 serta peningkatan mutu dan kualitas pengelolaan pendidikan yang dilakukan secara berkelanjutan menarik bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajari.
Siang tadi Kamis (18/05) Dinas Pendidikan Kota Surabaya menerima kunjungan dari DPRD Kab. Buol, Sulawesi Tengah. Rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si di ruang H.O.S Cokroaminoto.
“Kedatangan kami, selain untuk belajar mengenai UNBK juga terkait impelementasi UU No.23/2014”, tutur Yaser Butudoka ketua rombongan DPRD Kab. Buol.
Terkait UNBK, Aston menjelaskan ada beberapa metode yang disiapkan dalam mendukung keberhasilan UNBK 100 persen di Surabaya. Metodenya yakni pertama melakukan klasifikasi sekolah yang mampu melaksanakan UNBK secara mandiri, klasifikasi antar sekolah dalam rumpun yayasan yang samaKlasifikasi antar sekolah dengan lokasi terdekat atau subrayon , kemudian alternatif terakhir yakni menyediakan testing center.
“Dari UNBK tersebut kemudian kini kami kembangkan menjadi USBK dan USBN online”.
Aston menambahkan, untuk peralihan pengelolaan kewenangan SMA dan SMK berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 seluruh data-data telah diserahkan ke provinsi baik data kepegawaian maupun administrasi lainnya.
Mantan Sekretaris Inspektorat Kota Surabaya tersebut berujar Surabaya telah berhasil mengembangkan pendidikan gratis pada semua jenjang pendidikan. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 32 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“BOPDA tidak hanya diperuntukkan bagi sekolah negeri saja, namun sekolah swasta dan madrasah juga bisa mengambilnya”.
Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000, /siswa/bulan serta siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan. Selain itu, guna memaksimalkan layanan kepada masyarakat serta pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien Dispendik telah mempergunakan sistem online hampir pada semua lini.
Tidak hanya itu, selama kurun waktu empat tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Ada 21 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Dua puluh satu inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, perijinan online, US USBK Online, serta Rekomendasi Luar Kota Online. (Humas Dispendik Surabaya)