Sebanyak 2.223 peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C, kemarin Sabtu (15/04) mulai mengikuti ujian di 21 lokasi yang berbeda. Mereka berasal dari PKBM yang tersebar di berbagai wilayah Surabaya.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan Siti Asiyah Agustini, S.Psi mengatakan pelaksanakan UNPK Paket C di Surabaya hampir 100 persen berbasis komputer dan ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang melaksanakan UNBK kejar paket.
“Dari 21 lokasi, 20 menggunakan komputer hanya 1 lokasi masih menggunakan Paper Based Test (PBT)”.
Ke-20 loasi tersebut diantaranya SMPN 5, SMPN 9 , SMPN 11, SMPN 12 , SMPN 13, SMPN 14, SMPN 16, SMPN 20, SMPN 21, SMPN 22, SMPN 25, SMPN 26, SMPN 27, SMPN 29, SMPN 30, SMPN 32, SMPN 39, SMPN 46, SMPN 51, dan untuk ujian PBT berlangsung di SMPN 28.
Sementara itu, Kasi Penmas Thussy Apriliyandari SE mengungkapkan, selain efisien menghemat anggaran (cetak, soal, distribusi, sampai pengamanan), UNBK melatih integritas dan kejujuran siswa menjadi lebih baik. UNBK juga dianggap mampu meminimalisir potensi kecurangan dan memutus mafia kunci jawaban UN yang selama ini sering meresahkan masyarakat terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Selain itu, Siswa Surabaya sudah familiar dengan perangkat IT. (Humas Dispendik Surabaya)