Guna mensinergikan, mengenalkan sekaligus membangun persepsi antara program sekolah dengan orang tua, Layanan Orientasi Sekolah (LOS) menyambut calon siswa baru nanti juga akan diperkenalkan kepada orang tua/wali murid.
“Orang tua cukup sekali datang di hari yang telah disepakati, tahun ini kita juga akan membangun persepsi antara orang tua dan sekolah bagaimana mengembangkan dan memajukan pendidikan”, tutur Martadi Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya, pagi tadi Rabu (12/04) di Gedung Wanita dalam acara pra LOS yang dihadiri oleh para guru kelas 1 dan kelas 6 SD se-Surabaya.
Martadi menjelaskan peranan orang tua dan sekolah untuk bersama-sama mencetak para generasi emas di masa sekarang dan masa yang akan mendatang menjadi sebuah pondasi dalam menghantarkan para siswa mencapai sebuah kesuksesan.
“Kalau ada persoalan yang masih dalam kerangka edukatif dapat dikomunikasikan dengan sekolah, karena meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan adalah tanggungjawab bersama semua pihak, tidak hanya pemerintah tapi juga peran orang tua juga penting.
Dosen UNESA tersebut menerangkan bawha pendidikan adalah jembatan dalam menghantarkan anak menuju keberhasilan, bukan merupakan tujuan akhir. Pendidikan itu menanam bukan memanen , oleh sebab itu dibutuhkan komitmen bersama merawat dan menjaga para generasi bangsa menjadi calon-calon pemimpin dunia.
“Peran guru, sekolah, serta orang tua dalam menghantarkan anak menuju 100 tahun Indonesia emas menjadi sangat berharga saat ini”.
Martadi juga menambahkan, bahwa ini yang baru pertama di Indonesia orang tua perlu mendapatkan orientasi bukan hanya siswa melalui Layanan Orientasi Orang Tua (LOOT).
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surabaya Drs. Aston Tambuna, M. Si mengutarakan, LOS ini telah memasuki tahun yang ke-4 tentunya dengan tema “Pelajar Surabaya Berbudi dan Berprestasi” diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan LOS dalam rangka menyambut para siswa baru mendatang.
Menurutnya, selain membuat senang dan bangga akan sekolah barunya, LOS juga dianggap mampu meningkatkan pemahaman orangtua dan siswa terhadap strategi pendidikan nasional, kebijakan program pendidikan kota Surabaya ke depan.
“Surabaya merupakan pelopor sistem integrasi LOS yang membawa pada kebaikan bangsa, mari terus kita tingkatkan”, ucap Aston.
Mantan Sekretaris Inspektorat Kota Surabaya tersebut juga berujar bahwa panitia dan guru pendamping bisa melakukan inovasi dengan mengembangkan kegiatan positif selama LOS. Panitia juga diharapkan untuk dapat menggali bakat dan potensi calon siswa baru sehingga mereka berprestasi. (Humas Dispendik Surabaya)