Banyak kegiatan yang menyertakan peserta didik langsung dalam mengaplikasikan teori kedalam praktek kehidupan sehari hari. Salah satunya dengan menerapkan kegiatan praktek pada proses pembelajaran, misalnya kegiatan IPA dengan kolaborasi Matematika serta IPS dengan mempraktekkan langsung penanaman sawi dengan menggunakan Hidroponik.
“Lahan sempit bukan menjadi kendala bagi anak-anak untuk melakukan sebuah pembelajaran”, tutur Budi Hartono Kepala SMPN 3 Surabaya, pagi tadi Rabu (05/04).
Budi mengatakan, untuk memfasilitasi para siswa dalam melakukan kegiatan praktek pada proses pembelajaran SMPN 3 telah berusaha mengkombinasikan Model School Farming dengan School Fish Cultivation , dimana lahan yang bawah dimanfaatkan budidaya ikan lele,gurami,nila bagian atas dimanfaatkan untuk Hidroponik.
Menurutnya peserta didik diperkotaan harus diperkenalkan cara bercocok tanam, dan beternak ini bertujuan untuk menanamkan karakter cinta lingkungan secara maksimal karena peserta didik yang menanamnya dari biji dan merawatnya sampai tumbuh dan dipanen sendiri,jika ada yang mati peserta didik berupaya menanam kembali dari biji sampai tumbuh.
Selain itu kegiatan tersebut dapat menumbuhkan semangat interpreneur yang kuat karena ketekunan, ketelatenan, dan kegigihan sampai menjual satu ikat isi dua dengan harga Rp.5.000,-.
“Hasil penjualan akan dibelikan bibit untuk ditanam kembali”, ucap Budi.
Mantan Kepala SMPN 42 konsep Horiminaponik yaitu menanam secara horizontal dan beternak ikan dengan dengan menggunakan sarana air yang di lakukan SMPN 3 Surabaya memang sangat efektif untuk wilayah perkotaan yang bisa dikembangkan disekolah yang lahannya sempit.
“Selain sayur sayuran yang peserta didik panen , juga ikan lele yang di panennya dan dengan tangan cekatan ikan lele di buat nuget lele, keripik lele, bakso lele”, pungkas Budi. ( Humas Dispendik Surabaya)