Langkah yang dilakukan SDN Babatan V patut untuk diapresiasi, ditengah maraknya pencemaran lingkungan dan lemahnya pemahaman masyarakat akan bahaya sampah bagi lingkungan dan serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, siswa bersama guru dan wali murid mempelopori “Gerakan Peduli Lingkungan akan Sampah” yang dilakukan hari jumat (03/03). Kegiatan diawali dengan senam pagi bersama yang dipimpin salah satu wali murid kelas V, hal ini bertujuan untuk mengeratkan hubungan antara wali murid dan seluruh warga sekolah karena kebersihan dan kesehatan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
Gerakan tersebut juga sebagai momentum dalam rangka melaksanakan hari bebas sampah, dimulai dari komunitas dan lingkungan yang terkecil, yang ikuti oleh guru, siswa, dan wali murid yang bergerak secara proaktif untuk mengumpulkan sampah disekitar sekolah dan di salah satu taman kelurahan babadan, sekolah juga menyelenggaraan lomba memawarnai bagi siswa kelas I, II, dan III dengan tema gambar “Dampak dari Kerusakan Lingkungan”.
Kepala SDN Babatan V Sastro, S. Pd, M. Pd, mengungkapkan ide gerakan peduli lingkungan dalam rangka memeringati Hari Peduli Sampah Nasional 2017 (HPSN) merupakan momentum yang baik dan efektif dalam melakukan sosialisasi bagi siswa dan masyarakat untuk menggalakkan dan menanamkan kesadaran kepedulian akan ancaman sampah yang telah menjadi isu global.
“Sampah akan menjadi ancaman serius kalau tidak dikelola secara baik. Persoalan sampah tidak bisa dipandang enteng oleh karena hal ini akan menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya, apalagi jika sampah sulit untuk terurai dan hal ini menjadi ancaman bagi kehidupan dan ekosistem”.
Sastro melanjtukn kegiatan siswa peduli lingkungan juga sebuah bentuk kegiatan dalam rangka mensukseskan program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia bebas sampah 2020, oleh karena itu gerakan peduli sampah ini tidak hanya diperingati setiap tanggal 21 Februari saja melainkan setiap hari.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk kepedulian dalam pembentukan karakter anak didik dalam menanamkan kepedulian terhadap lingkungan secara dini, pentingnya menjaga kebersihan dan pembangunan lingkungan, oleh karena pembentukan karakter harus dimulai dengan penanaman secara dini terhadap anak didik khususnya anak usia SD, kalau sejak sekarang mereka dibiasakan dengan hal-hal yang positif, seperti peduli lingkungan maka Generasi cerdas dan berkarakter kita akan dapat wujudkan, imbuhnya.
“Gambaran masa depan bangsa sangat tergantung kepada apa yang telah kita persiapkan atau tanamkan kepada anak didik kita sekarang ini”, pungkas Sastro.
Kegiatan peduli lingkungan ini akan rutin dilaksanakan pada setiap minggunnya, siswa akan dibiasakan dengan gotong – royong membersihkan lingkungan sekolah sebelum dimulainya belajar mengajar, sekolah juga mencanangkan beberapa program unggulan pengolahan limbah sampah sebagai sarana kreativitas dan juga sebagai salah satu solusi menumpuknya limbah sampah yang tidak bisa di daur ulang. (Humas Dispendik Surabaya)