Keberhasilan Surabaya dalam memberikan pendidikan gratis mulai dari jenjang SD hingga SMA di sekolah negeri menjadi sebuah daya tarik bagi daerah lain mengkaji dan mempelajari hal tersebut, siag tadi Kamis (02/03) DPRD Kota Mojokerto mengunjungi Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Rombongan diterima langsung oleh Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM di ruang H.O.S Cokroaminoto.
Umar Faruq, ketua rombongan mengatakan para anggota DPRD yang berasal dari Komisi I tersebut mengatakan bahwa sejak beralihnya kewenangan pengelolaan SMA dan SMK ke Provinsi sesuai dengan UU. 23 Tahun 2014 maka pihaknya ingin belajar banyak hal mengenai mekanisme penganggaran bantuan pendidikan kepada siswa SMA dan SMK.
“Selain belajar tentang mekanisme penganggaran kami juga ingi belajar banyak hal tentang program pendidikan yang berhasil dikembangkan di Surabaya”.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Ikhsan mengutarakan pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 31 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut mengatakan bahwa untuk penganggaran bagi siswa SMA dan SMK sekarang mengikuti aturan/kebijakan provinsi karena telah berbeda kewenangan namun untuk jenjang SD dan SMP masih mendapatkan BOPDA.
Sementara itu, Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si menambahkan, selama kurun waktu empat tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Menurutnya, ada 19 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Sembilan belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, dan perijinan online. (Humas Dispendik Surabaya)