Beberapa issue strategis mengenai kebijakan pendidikan banyak menjadi sorotan dari berbagai kalangan, mulai dari implementasi pendidikan karakter, full day scholl, revitalisasi SMA dan SMK sampai penyelenggaraan ujian nasional menjadi sebuah topik hangat pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh IKA UNESA bersama para perwakilan siswa, guru, kepala sekolah, hingga pakar pendidikan.
Rektor UNESA Prof. Dr. Warsono, M.S. mengungkapkan, melalui FGD dengan berbagai stekholder nantinya bisa membuahkan gagasan besar dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan di Indonesia .
“Hasil FGD ini nanti akan menjadi sebuah rekomendasi kepada pemerintah pusat yang bertujuan menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik”, tutur Waarsono siang tadi Rabu (21/12) di gedung GEMA UNESA.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota (Kadisendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM bersama Kabid. Dikmenjur Drs. Sudarminto dan Kasi Kurikulum Dikmenjur Mamik Suparmi yang turut hadir pada FGD yang bertemakan “ Rekonstruksi Pendidikan Indonesia Untuk Kemajuan Bangsa” mengutarakan semua guru dan kepala sekolah berupaya untuk mengembangkan pendidikan karakter di sekolah, bagi yang muslim ada wajib baca Al-Quran dan sholat Dhuha bersam dan yang non muslim mengikuti dengan kegiatan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Tidak hanya itu, pendidikan karakter juga dilakukan dengan melatih jiwa dan mental siswa dengan kegiatan LDKS, Sekolah Kebangsaan, Kepramukaan, sampai Organisasi Pelajar Surabaya.
Ikhsan mengungkapkan terkait full day school tanpa disadari sekolah di Surabaya telah banyak menerapkannya karena setelah kegiatan belajar mengajar selesai sekitar pukul 12.00 kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ekstrakurikuler hingga pukul 15.00.
Berbicara ujian nasional, mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menerangkan pada tahun ini (2016,red) Surabaya berhasil melaksanakan UNBK 100 persen. Metodenya yakni pertama melakukan klasifikasi sekolah yang mampu melaksanakan UNBK secara mandiri, klasifikasi antar sekolah dalam rumpun yayasan yang samaKlasifikasi antar sekolah dengan lokasi terdekat atau subrayon , kemudian alternatif terakhir yakni menyediakan testing center. (Humas Dispendik Surabaya)