Pengelolaan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang terus ditingkatkan oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menjadi sebuah daya tarik bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajari terutama dalam hal pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada lembaga-lembaga.
Tadi sore (07/12) Dispendik Surabaya menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Kabupaten Bantul. Rombongan yang berjumlah 18 orang tersebut diterima oleh Kabid Ketenagaan Dispendik Ir. Yusuf Masruh didampingi Kasi PAUD Hari Joko S, Kasi Penmas Thussy Apriliyandari, dan Kasi Kesenian dan Olahraga Damaris Padmiasih di ruang Kartini.
“Selain silaturahmi kunjungan kami ke Surabaya juga ingin mempelajari pengelolaan dan penyaluran BOP kepada lembaga PAUD”, tutur Hartanto Kasi PAUD Dikmenof Bantul.
Hartanto menyampaikan bahwa pihaknya juga ingin belajar banyak mengenai program pendidikan yang berhasil dikembangkan oleh Surabaya.
Pada kesempatan ini, Kasi PAUD Hari Joko S mengutarakan bahwa sejak tahun 2013 Dispendik telah menerima BOP PAUD dari pemerintah pusat untuk disalurkan kepada lembaga-lembaga. BOP tersebut diberikan secara bergiliran kepada lembaga sehingga merata.
“Untuk memantau perkembangan pembelajaan dari pemerintah ke lembaga, Dispendik memiliki tim manajemen yang menangani hal tersebut”.
Hari menambahkan, bantuan peningkatan mutu tidak hanya diberikan kepada pendidik PAUD namun guru ngaji dan kelas minggu juga mendapatkannya. Menurutnya para guru ngaji dan sekolah minggu tersebut mendapatkan bantuan 300.000/bulan.
“Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan kepada 12.000 guru ngaji dan sekolah minggu dengan total anggaran mencapai 43, 2 Milyar per tahunnya”.
Sementara itu, Kabid Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh menyampaikan ada 17 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Tujuh belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, dan UNBK 100 persen.
Yusuf menambahkan, bantuan pendidikan juga diberikan kepada para siswa melalui BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 56.845,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 74.639-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 163.913/siswa/bulan”. (Humas Dispendik Surabaya)