Sebanyak 860 pelatih ekstrakurikuler Pramuka tingkat SD dan SMP negeri dan swasta se-Kota Surabaya menjalani pemeriksaan kesehatan fisik dan psikis di Gedung Wanita Candra Kencana, Senin (01/04/2019). Pemeriksaan ini dalam rangka meningkatkan kualitas pelatih ekstrakurikuler.
Dalam pemeriksaan tersebut, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Pemeriksaan dibagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 – 10.00 WIB, sesi kedua dimulai 10.30 sampai 12.30 WIB, dan sesi ketiga dimulai 13.00 sampai 15.00 WIB.
Kepala Seksi Pengawasan Guru dan Tenaga Kependidikan Dispendik Kota Surabaya Dedi Prasetiawan mengatakan, dalam tes psikis, seluruh peserta diminta mengisi lembar jawaban. Jawaban harus jujur dan benar apa adanya. “Tidak boleh ditutup-tutupi. Karena hasilnya nanti digunakan sebagai bahan membuat kebijakan,” katanya.
dr. Agung Budi Setiawan, Sp.KJ, dari Dinkes Kota Surabaya, mengatakan, tenaga pelatih Pramuka merupakan salah satu garda bangsa. Sebagai garda yang baik, maka dilakukan tes, bukan hanya fisik tapi juga psikis. “Nanti diberi lembar pernyataan. Di dalamnya terdapat 160 pernyataan. Tinggal pilih pernyataan yang sesuai dengan masing-masing individu,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dalam menentukan pernyataan yang sesuai syaratnya cukup sederhana. Peserta tinggal menjawab dengan jujur. Jika jawabannya tersebut dibaik-baikkan atau dijelek-jelekkan, maka analisis di komputer bisa invalid.
Seluruh peserta diberi waktu selama 45 menit untuk menjawab 160 pernyataan. Selain diminta menjawab dengan jujur, peserta juga diminta serius tapi santai atau rileks. “Tes ini sudah digunakan oleh beberapa negara. Jadi, jawabnya harus jujur, serius dan santai,” terangnya. (Humas Dispendik Surabaya)