Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menggelar pertandingan bola voli antar SD dan SMP se Surabaya mulai Senin (13/08/2018) sampai Kamis (16/08/2018). Untuk jenjang SD putri, tahun ini diikuti 14 kecamatan. SD putra diikuti 19 kecamatan dan 24 tim putra jenjang SMP serta 24 tim putri SMP.
Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan mengatakan, kompetisi ini untuk mencari bibit unggul sejak usia dini terutama bidang olahraga bola voli. Untuk itu, para peserta diminta bertanding dengan sportif. “Berjuanglah sebaik mungkin dan selamat bertanding,” kata Aston saat membuka pertandingan.
Aston kemudian memberikan contoh keberhasilan Lalu Muhammad Zohri yang mampu menjadi juara Dunia Atletik U-20 tahun 2018 di Finlandia beberapa waktu lalu. “Keberhasilan Lalu itu berkat kerja keras. Mudah-mudahan ada siswa yang mampu mengikuti jejak prestasi Lalu di tingkat dunia,” ungkapnya.
Ketua Pelaksana Pertandingan Bola Voli, Eko Riswanto mengungkapkan, pertandingan bola voli jenjang SD mewakili kecamatan. Sementara jenjang SMP mewakili sekolah, baik negeri dan swasta. “Tahun ini ada 14 kecamatan untuk voli SD putri dan 19 kecamatan SD putra. SMP-nya ada 24 tim putra dan 24 tim putri,” katanya.
Pria yang juga pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Surabaya ini menambahkan, sebelum bertanding ke tingkat kota, diadakan seleksi per kecamatan. Terutama bagi siswa jenjang SD. Yang terbaik kemudian mewakili kecamatan ke tingkat kota.
“Tiap tim di jenjang SD diambil 8 siswa. Kemudian namanya menjadi bola voli mini karena ukuran lapangan diperkecil dari ukuran sebenarnya. Kalau ukuran lapangan standar nasional itu panjang 18 meter dengan lebar 9 meter. Voli mini menjadi panjang 12 meter dan lebar 6 meter,” urainya guru di SDN Medokan Ayu II ini.
Tinggi net, lanjut Eko, juga dikurangi. Jenjang SD putri menjadi 2 meter, sementara SD putra jadi 2,10 meter. Untuk jenjang SMP, ukuran lapangan menyesuaikan standar nasional. “Hanya tinggi net yang disesuaikan. Ukuran nasional untuk laki-laki itu 2,43 meter, sedangkan putri 2,24 meter. Pada kompetisi tingkat SMP, masing-masing tinggi net dikurangi 10 centimeter,” jelas Eko.
Salah satu kecamatan yang ikut berpartisipasi adalah Kecamatan Simokerto. Pelatih Kecamatan Simokerto, Junaidi mengaku memasang target juara bola voli SD tahun ini. Sebab, tahun lalu tingkat SD putri mampu merebut juara 3, sementara kategori putra masuk perempat final.
“Kami sudah menyeleksi pemain dengan melihat cara passing, servis, memblok bola, penempatan bola, hingga smash. Jadi, untuk tahun ini kami optimistis Kecamatan Simokerto meraih juara,” tandas Junaidi. (Humas Dispendik Surabaya)