Hari ini, Minggu (05/07) sebanyak 7.668 siswa yang baru lulus SD mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) untuk jalur SMP Kawasan. Kegiatan tersebut berlangsung secara serentak di beberapa lokasi diantaranya, SMPN 1, 6, 37, 9, 3, 4, 29, 12, SMAN 5, 2, 1, 9, 6, 7, 4, SMKN 5, dan SMKN 8.
Ketua PPDB Surabaya Ir. Yusuf Masruh mengemukakan Tes TPA yang dipergunakan untuk seleksi SMP dan SMA di Sekolah Kawasan akan mengukur 3 (tiga) bagian kemampuan berfikir, yaitu: (1) Verbal; ( 2) Numerikal; dan ( 3) Figural.Berikut ini diberikan penjelasan tentang masing-masing bagian.
Seleksi dengan TPA merupakan proses untuk penyaringan siswa dengan tujuan memilih siswa yang diprediksikan (diramalkan) akan (1) lebih berhasil dalam prestasi belajarnya di jenjang yang lebih tinggi, dan (2) lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stress dengan tuntutan belajar di sekolah kawasan.
Siswa yang memiliki kemampuan berfikir yang tinggi akan memiliki proses dan strategi berfikir yang efektif dan efisien yang membuatnya lebih mudah mempelajari mata pelajaran di sekolah dan menyelesaikan persoalan, sehingga dia tidak mudah untuk mengalami kecemasan dalam belajar dan akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik. Jadi TPA berfungsi melengkapi (komplementer) nilai UN/US.
Lebih dari itu, pengukuran TPA juga akan memberikan profil kemampuan berfikir siswa (berfikir dengan bahasa, angka, atau gambar) yang dapat dipergunakan oleh guru dan sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran di sekolah tersebut atau membantu siswa secara individual. Dengan begitu, proses pembelajaran di sekolah akan lebih efektif dan siswa dapat belajar serta meningkatkan kemampuan berfikirnya secara optimal.
Yusuf menambahkan para peserta yang mengikuti TPA ini berasal dari hasil pendafatar yang telah melakukan registrasi melalui website pppdbsurabaya.net. Pelaksanaan TPA untuk jalur SMP Kawasan ini dimulai pukul 08.00-10.00.
“Pengumuman hasil tes TPA akan secara serentak diumumkan melalui website ppdbsurabaya.net dan sekolah”.
Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menyampaikan monitoring dan evaluasi pelaksanaan TPA di beberapa lokasi sekolah akan dipusatkan pada gedung Aula SMA Komplek. Monitoring bersama Tim dari Fakultas Psikologi UNAIR ini bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan TPA.
“Kami menggunakan media sosial untuk saling menyampaikan laporan di tiap-tiap sekolah tempat pelaksanaan TPA”.
Sementara itu, Prof. Dr. Seger Handoyo Dekan Fakultas Psikologi UNAIR mengungkapkan TPA seharusnya diberlakuan di Indonesia mulai dari anak masuk ke jenjang SD, TPA hanya sebagai alat ukur bakat dan minat siswa bukan menjadi sebagai dasar dalam penjurusan.
Lebih lanjut Seger menjelaskan bahwa jika sebagai penentu dalam penjurusan, hasil dari pada TPA haruslah dikombinaasikan dengan nilai ujian sekolah anak. Tampak para orang tua menunggu anaknya yang tengah mengikuti TPA di depan pintu gerbang masuk sekolah. (Humas Dispendik Surabaya)