Pagi tadi, sekitar 7.576 anak mengikuti tes potensi akademik (TPA) untuk masuk SMPN jalur kawasan. TPA secara serentak dilaksanakan di beberapa sekolah Surabaya.
Seperti di SMAN Kompleks Surabaya (SMAN 1,2 dan 5) tampak terlihat para orang tua menghantarkan anaknya menuju ke ruangan tempat pelaksanaan tes. Mereka mendapatkan arahan langsung dari panitia yang mulai pagi berjaga di depan pintu masuk sekolah untuk masuk ke ruangan yang telah disediakan.
Sebelum dimulainya TPA, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM meninjau langsung kesiapan logistik panita penyelenggara TPA yang berasal dari Tim Fakultas Psikologi UNAIR dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik). Dalam arahannya, Kadispendik Ikhsan menghimbau para tester (sebutan pengawas TPA di ruangan) untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para siswa yang ingin bertanya, terkait TPA.
Sekitar pukul 09.00 para peserta mulai mengerjakan TPA yang sebelumnya didahului dengan pengisisan biodata. TPA yang berlangsung di beberapa sekolah tersebut, mendapatkan pantauan langsung dari Komisi Pelayanan Publik (KPP) Publik Jawa Timur dan Komisi D DPRD Kota Surabaya.
Rombongan KPP dan Komisi D DPRD Kota Surabaya didampingi koordinator PPDB Dispendik Surabaya Dra. Eko Prasetyoningsih, M.Pd bersama Humas Fakultas Psikologi UNAIR Ibu Reta masuk ke kelas-kelas tempat berlangsungnya TPA di SMAN 2. Menurut Eko, masing-masing ruangan akan diisi dengan 20 siswa dengan didampingi seorang tester yang sekaligus bertugas mengawasi.
Dalam kunjungannya ke beberapa ruangan , Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Baktiono, menghimbau para siswa untuk tidak tegang dan stres dalam menghadapi TPA. “Jangan stres, kalian pasti bisa mengerjakan”, ungkapnya.
Sementara itu, di SMPN 6 Surabaya pelaksanaan TPA berlangsung tertib dan lancar. Para orang tua tidak diperkenankan masuk kedalam sekolah, mereka menunggu para putra-putri mereka di luar pagar sekolah.
Menurut Kepala SMPN 6 Drs. Idris, M.Pd mengungkapkan bahwa dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan para peserta TPA, para orang tua tidak diperkenankan masuk ke dalam sekolah selama TPA berlangsung. “Kami khawatir nanti akan mengganggu konsentrasi para peserta”, ungkapnya. (Humas Dispendik Surabaya)