Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mulai melakukan tahapan penilaian lomba penulisan cerita pendek (cerpen) jenjang SD dan SMP se-Kota Surabaya. Total ada 520 siswa yang mengumpulkan naskah cerpen dengan rincian SD 367 siswa dan SMP 153 siswa.
Sebelum naskah tersebut dinilai oleh tim juri, Dispendik Kota Surabaya meminta Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia melakukan penilaian awal. Penilaian secara silang, di mana guru bahasa Indonesia SMP menilai karya siswa SD, sementara guru SD menilai karya siswa SMP.
Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan menyatakan, lomba menulis bagi siswa merupakan agenda tahunan Dispendik Surabaya. Naskah-naskah terpilih kemudian dibukukan. “Buku karya siswa ini sering dibagikan kepada daerah-daerah yang berkunjung ke Surabaya. Tujuannya untuk memberi inspirasi,” katanya.
Much. Khoiri, salah satu tim juri, mengingatkan kepada guru-guru yang akan menilai untuk memperhatikan tema pada lomba menulis cerpen tahun 2019. “Tulisan anak-anak itu berbagai macam, jadi perhatikan temanya,” ujarnya.
Pada tahun ini, tema yang diusung adalah bagaimana mencintai budaya lokal, bijak menyikapi penggunaan media sosial, dan pentingnya literasi menulis bagi generasi milenial. “Meskipun cerpennya bagus, tapi kalau tidak sesuai tema ya sisihkan,” pesan Khoiri.
Komponen penilaian lomba menulis cerpen, di antaranya kesesuaian tema, unsur cerita, penggunaan bahasa, serta orisinalitas karya. (Humas Dispendik Surabaya)