Sejarah bangsa membuktikan bahwa pemuda senantiasa berada pada lini terdepan pada setiap babak sejarah perjuangan bangsa. Paradigma pemuda sebagai kategori sosial mengindikasikan adanya pengakuan /penghargaan terhadap potensi pemuda baik secara kuantitatif dan kualitatif, secara kualitatif, pemuda dalam aspek pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dapat diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta dalam kaitannya dengan kepeloporan kewirausahaan, pendidikan, teknologi tepat guna, seni budaya dan pariwisata serta kebaharian.
Kepemimpinan dan kepeloporan pada pelajar dilakukan melalui proses penanaman nilai-nilai kepempimpinan dan kepeloporan , internalisasi nilai-nilai luhur, pengenalan tentang sejarah perjuangan dan kepahlawanan bangsa, berdisiplin , bersikap tanggung jawab, berjiwa ksatria, memiliki rasa nasionalisme, melatih kejujuran, berperilaku sopan dan santun.
Untuk menggali pemahaman pelajar muda Surabaya terhadap sejarahnya dan diproyeksikan dengan kemajuan saat ini, dan upaya kongkrit membuat perubahan yang inovatif di lingkungannya, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan mengadakan ” Pemilihan Pelajar Pelopor Surabaya ” tahun 2014.
Tadi siang (22/10) tepat pukul 10.00 WIB, sekitar 50 pelajar dari berbagai sekolah mengikuti tes tulis pemilihan Pelajar Pelopor 2014 di gedung aula SMPN 39 Surabaya. Mereka yang mengikuti tes tulis sebelumnya telah mengirimkan PORTOFOLIO yang berisi tentang pengalaman pribadinya dan menulis ide/karya/aksi kreatif dan inovatif yang telah dilakukan dan melakukan transformasi di masyarakat kota Surabaya melalui website http.//www.dispendik.surabaya.go.id.
Materi yang diujikan dalam tes tulis ini meliputi pengetahuan tentang sejarah dan perkembangan kota Surabaya, keorganisasian pelajar, kepeloporan dan kepemimpinan, isu permasalahan pelajar dan perlindungan anak, dan perubahan dan globalisasi masyarakat ekonomi ASEAN. ”Ada sekitar 45 soal yang diujikan, terdiri dari 40 soal pilihan ganda dan 5 soal esay”, tutur Sofi staf Dispendik yang menjaga ruang tes tulis Pelajar Pelopor 2014.
Kasubag Umum dan Kepegawaian Dispendik Retnowati, S. Sos menerangkan Seleksi Pelajar Pelopor Surabaya (PPS) 2014 merupakan kegiatan keduasetelah sebelumnya dilaksanakan Tahun 2013, dimana pada pelaksanakan pelajar pelopor Tahun 2013 ditetapkan Nabila Yasmindira Falyauri Hilmi siswi SMPN 36 sebagai pemenang Pelajar Pelopor Surabaya 2013, sekaligus meraih Juara I Pelajar Pemuda Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan beberapa waktu lalu.
Aldo peserta tes tulis dari SMAN 5 menuturkan bahwa ada beberapa soal yang kurang ia bias kerjakan, terutama soal sejarah. Menurutnya, pengetahuan sejarah tentang kota Surabaya jarang ia dapatkan dalam pelajaran sejarah di sekolah.
Lain lagi dengan Axel Eka S, dari SMA Citra Berkat, pelajar yang mengenakan jaket tempo doeloe tersebut merupakan salah satu aktifis pecinta sejarah. Menurutnya, banyak tempat-tempat sejarah di Surabaya yang masih belum banyak diketahui oleh para pelajar Surabaya, seperti benteng Van den Berg di daerah utara Surabaya, dsb.
Penjurian langsung dilakukan oleh para dewan juri hari ini (22/10) juga, untuk selanjutnya mereka yang telah lolos tes tulis akan mengikuti FGD/tes wawancara. Para dewan juri terdiri dari NGO, Dewan Pendidikan, dan Media Pelajar. (Humas Dispendik Surabaya)