Surabaya Young Scientist Competition (SYCS) 2014, hari ini (25/09) telah memasuki babak final. Dari 217 karya penelitian yang dilombakan kemarin (24/09) dihasilkan 45 karya terbaik untuk siap melaju ke babak final.
Ketua tim juri SYCS 2014 Monika Raharti M. Si menuturkan para peserta yang karya penelitiannya lolos seleksi, akan segera mempresentasikan dihadapan para dewan juri untuk dilakukan penilaian. Dewan juri SYCS 2014, terbagi dalam tiga kategori yakni juri bidang penelitian ekologi, matematika dan komputer, serta fisika. “Mereka berasal dari berbagai insitusi yang kredibel, seperti dari UI, ITS, Surya University dan CYS”, tuturnya.
Monika menambahkan dalam memaparkan hasil penelitiannya para siswa hanya diberi waktu 15 menit, 10 menit untuk memaparkan hasil karyanya dan 5 menit untuk tanya jawab dengan para juri dan audiens. Pada kesempatan ini para siswa juga dianjurkan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar dalam melakukan presentasi. “Para peserta harap memperhatikan timer , sehingga waktu yang digunakan dapat lebih efektif”.
Salviana Carissa siswi SPINS International School mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan karya penilitiannya di hadapan dewan juri. Ia mengusung tema tentang “Reducing the corrosive effect of acid rain on calcium carbonate in concrete by adding fluoride to the paint”. Menurutnya efek korosi yang sering disebabkan oleh faktor hujan asam dapat dikurangi dengan menambahkan zat fluorida yang sering digunakan dalam pembuatan cat. Tidak mau kalah dengan Salviana, Fauziah dari SMAN 21 memaparkan hasil penelitiannya terhadap pengaruh teh hijau (Camellia sinensis l) sebagai penambah daya ingat pada mencit (Mus musculus).
Sementara itu, ketua panitia SYCS 2014 Titik Eko P menuturkan bahwa juara SYCS 2014 akan dimumkan pada hari ini juga (25/09), setelah dewan juri melakukan penilaian terhadap 45 peserta yang telah memasuki tahap ini. “Rencananya pemberian piagam dan hadiah juara SYCS 2014 akan diserahkan langsung oleh Kadispendik Surabaya”. (Humas Dispendik Surabaya)