Sebanyak 437 sekolah yang menyatakan siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun ajaran 2015/2016. Terbagi atas 120 SMA, 92 SMK, dan 225 SMP. Selama tiga hari, mulai Senin (16/11), Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya melakukan verifikasi dan validasi.
Salah satu sekolah pelaksana UNBK adalah SMA Dr Soetomo. Siswa kelas XII berjumlah 242 siswa. Dengan begitu, SMA Dr Soetomo membutuhkan minimal 99 unit komputer.
“Sudah masuk cadangan 10 persen,” ujar Kepala SMA Dr Soetomo Nengah Sudiana. Ada tiga ruang yang disiapkan oleh sekolah untuk UNBK. Masing-masing ruang diisi dengan 33 unit komputer.
“Tahun ini pertama melaksanakan UNBK. Jadi harus disiapkan matang,” ujar Nengah.
Pihak sekolah memiliki 33 unit komputer. Sisanya, pihak sekolah meminjam 60 unit laptop ke wali murid. “Kami sudah sosialisasikan dari jauh-jauh hari. Mereka sangat setuju dengan adanya UNBK dan meminjamkan laptop,” kata Nengah.
Sampai Senin (16/11), dari tiga ruang, masih ada satu ruang yang sudah siap. Kesiapan itu ditinjau dari kesediaan server dan unit komputer dalam ruang tersebut. “Kami melakukan bertahap. Sekarang masih proses peminjaman,” ujar Nengah.
Selain sarana dan prasarana, pihak sekolah juga melakukan persiapan mental siswa. Dari jauh-jauh hari, Nengah mengungkapkan sekolah sudah memberikan pemahaman kepada siswa dan guru.
“Ada tryout online yang membantu kesiapan belajar siswa mengerjakan soal,” katanya. Pihak sekolah menekankan kepada siswa agar tidak perlu khawatir terkait UNBK.
Ketua Yayasan Pendidikan Cendikian Utama Setyokardi menambahkan pihak yayasan memberikan dukungan penuh terkait pelaksanaan UNBK. Menurutnya, pelaksanaan UNBK dapat menanamkan ujian secara jujur. Karena soal langsung diunggah saat ujian berlangsung secara semionline.
“Pihak yayasan juga akan memberikan bantuan kepada sekolah demi menunjang kesiapan UNBK,” kata Setyokardi.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Dispendik Surabaya Sudarminto menerangkan Dispendik menurunkan tim untuk melakukan verifikasi dan validasi ke seluruh sekolah yang sudah mendaftar UNBK di website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Jadi jumlah itu bisa bertambah selama tiga hari ini. Kalau ada yang masih mendaftar UNBK,” terang Sudarminto.
Verifikasi yang dilakukan dalam pekan ini merupakan tahap awal. Ada 33 komponen penilaian dalam verifikasi di tahap pertama tersebut. “Kami melihat kesiapan dan keseriusan sekolah dalam menyiapkan UNBK. Komputer belum lengkap tidak apa, tapi sudah ada proses,” papar Mantan Kepala SMAN 16 tersebut.
Sudarminto melanjutkan tahun ini verifikasi dan validasi dipegang langsung oleh Dispendik masing-masing kabupaten/kota.
“Kalau tahun ini jumlah pasti lebih banyak. Ada juga verifikasi Pustekkom. Tapi itu secara acak,” terang Sudarminto.
Selanjutnya, verifikasi tahap kedua akan dilakukan pada Februari mendatang. “Kalau Februari nanti ada uji kesiapan sarpras. Kalau tidak lengkap saat itu, ya kami coret. Tapi kalau saat ini, masih diperbolehkan,” tegas laki-laki 53 tahun itu.
Berbeda dengan tahun lalu, ujian listening dalam UNBK tahun ini dilakukan secara semionline. Satu siswa dengan siswa lain dapat mengerjakan soal listening yang berbeda. Karena itu, Sudarminto menambahkan pihak sekolah juga harus mempersiapkan headset. Jumlah disesuaikan dengan unit komputer yang dibutuhkan masing-masing sekolah. (Humas Dispendik Surabaya)