Seleksi Pekan Seni Pelajar (PSP) jenjang SD/MI dan SMP/MTs tingkat Kota Surabaya untuk bidang musik tradisi dimulai Kamis (21/2/2019). Sebanyak 21 tim jenjang SD/MI dan 15 tim jenjang SMP/MTs mengikuti seleksi di Gedung Wanita. Prosesi pembukaan disaksikan langsung Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan.
Dalam bidang lomba musik tradisi, dewan juri menilai kemampuan peraga, kreativitas dan etnisitas (penyajian/olah vokal), dan juga harmonisasi (keselarasan, kekompakan, dan kemantaban tim penyaji. Penyajian dibatasi hanya pada laras slendro dan pelog.
Salah satu tim juri, Suwarmin mengingatkan kepada peserta untuk selalu mengecek peralatan sebelum tampil. Sebab, biasanya ada perubahan posisi alat setelah digunakan tim nomor urut sebelumnya. “Yang mau tampil harus mengecek semua, barangkali ada alat yang kurang pas posisinya,” katanya.
Lepas dari itu, pengajar di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya ini mengaku bangga dengan para pelajar yang menjadi peserta lomba musik tradisi. “Saya bangga sekali. Inilah anak-anak kita, anak Indonesia. Selamat berkarya, apapun hasilnya inilah kebanggaan kita semua,” ujarnya.
Salah satu tim peserta datang dari SDN Baratajaya. Anggota tim, Ayubi mengaku sudah berlatih selama dua bulan bersama seluruh tim. Apalagi, di sekolahnya juga ada ekstrakurikuler karawitan tiap hari Sabtu. “Anggota tim sebanyak 13 siswa. Mereka siswa kelas 2, 3, 4, dan 5,” tuturnya.
SDN Baratajaya mengambil judul karya Mbah Gugel. Karya ini berdasar fenomena hadirnya mesin pencairan di intenet bernama Google. Google memudahkan manusia mencari informasi sesuai kebutuhan. Kehadirannya sudah seperti begawan, sehingga layak dipanggil Mbah Gugel. (Humas Dispendik Surabaya)