Sebanyak 300 guru sekolah penyelenggara pendidikan inklusi mulai mendapatkan pelatihan dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) secara bertahap dan berkesinambungan.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sama kepada guru bagaimana memberikan layanan pendidikan inklusi di sekolah”, ujar Triworo Parnoningrum Pembina MGPK Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi Surabaya di aula SMPN 39, pagi tadi Jumat (24/11).
Woro menerangkan bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang sehat namun membutuhkan sentuhan layanan pendidikan dari para guru sehingg mampu tumbuh dan berkembang dengan siswa-siswa lainnya.
Kepala Bidang Sekolah Menengah Sudarminto menuturkan bahwa saat ini Surabaya memiliki 23 SMPN yang terdapat layanan pendidikan inklusi, ia mengatakan jika tahun lalu (2016, red) Surabaya hanya memiliki 20 SMPN Inklusi namun dengan seiring dengan peningkatan layanan pendidikan inklusi, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penambahan sekolah inklusi.
“Teknik memberikan layanan pendidikan inklusi harus dipelajari oleh guru dan terus ditingkatkan”. (Humas Dispendik Surabaya)