Surabaya merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memeperoleh kesempatan untuk mengikuti lomba UKS tingkat provinsi. Kemarin (02/12) bertempat di kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya tim juri UKS tingkat provinsi melakukan penjurian di beberapa sekolah dan Sekretariat Tetap (Sektap). Kedatangan rombongongan tim juri disambut langsung dengan tari kolaborasi dari para siswa-siswi SMPN 28 dan SMPN 5.
Kasi Kesenian dan Olahraga Damaris Padmiasih mengungkapkan persiapan-persiapan telah dilakukan baik mulai di tingkat sekolah sampai Sektap, mulai dari kesiapan dokumen, integrasi program UKS pada kurikulum sampai program UKS lainnya yang inovatif.
Ketua rombongan juri UKS Drs. Susanto atau yang lebih akrab dengan sebutan Eyang Santo menuturkan item penilaian lomba UKS ini 30 persennya terletak pada Sektap. Menurutnya peran aktif Walikota sampai pembina UKS di tingkat kecematan dan sekolah menjadi penentu keberhasilan berjalannya program UKS di sebuah kota.
Eyang Santo menyampaikan Sektap merupakan sebuah pusat infomasi data yang berkeenaan dengan program UKS. Program UKS digodok terlebih dahulu melalui Sektap baru kemudian di sosialisasikan pada sekolah-sekolah.
Tidak hanya penilaian secara fisik, namun ada beberapa penilaian yang dilakukan tim juri UKS para sekolah-sekolah, penilaian tersebut meliputi peran tenaga pendidik dan kependidikan membangun UKS, peran peserta didik, kegiatan-kegiatan UKS, peran aktif masyarakat sekitar dalam mendorong kegiatan UKS radius 500 m dari sekolah, sampai manajemen pengorganisasian.
“Kami ingi tentunya Surabaya menjadi kota UKS karena adanya dorongan yang sangat besar baik pemerintah dan masyarakat dalam mensukseskan kegiatan UKS.”
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM yang menerima 21 rombongan tim juri UKS tingkat provinsi menerangkan bahwa program UKS ini tantunya akan sangat berdampak baik bagi para siswa, kita ingin siswa Surabaya tidak hanya pandai dan cerdas saja namun lebih dari itu mereka juga harus memiliki fisik dan jasmani yang kuat agar mampu bersaing di era globalisasi.
“Anak-anak harus memiliki jiwa yang tangguh dan fisik yang kuat agar mereka mampun menghadapi berbagai tantangan”.
Ikhsan menambahkan sekolah memiliki peran yang penting dalam membantu meningkatkan kompetensi siswa dari berbagai aspek tidak hanya aspek akademis namun non akademis juga harus diperhatikan karena keberhasilan sesorang dapat berasal dari berbagai sumber. (Humas Dispendik Surabaya)