Adiwiyata adalah kompetisi yang diadakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk menciptakan sekolah-sekolah berwawasan lingkungan. Kemarin (26/03), bertempat di gedung aula kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, sebanyak 20 sekolah lakukan presentasi materi untuk mempersiapkan dalam maju ke lomba adiwiyata tingkat propinsi.
Dua puluh sekolah tersebut, yakni SDN Kaliasin I, SDN Bubutan IV, SDN Made II, SDN Tenggilis Mejoyo I, SDN Bibis 113, SD Darul Ulum, SD Raden Patah, SDN Kendangsari IV/279, SMPN 8, SMPN 9, SMPN 15, SMPN 23, SMPN 24, SMPN 35, SMPN 38, SMAN 3, SMAN 12, SMAN 18, SMKN 5, dan SMKN 10.
Kasi Kesenian dan Olahraga, Damaris Padmiasih mengungkapkan presentasi materi yang dilakukan sekolah-sekolah tersebut bertujuan untuk melakukan pembenahan materi ketika maju ke tingkat propinsi.
“Jika ada kekurangan dalam presentasi yang dilakukan maka tim juri yang berasal dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya, sekolah pemenang Adiwiyata tahun lalu akan memberikan arahan untuk segera dibenahi”.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesenian, Olahraga, dan PLS Drs. Dakah Wahyudi, M. Pd menyampaikan, sekolah tersebut dipilih atas penjaringan Dispendik Surabaya bersama BLH Kota Surabaya dan Tunas Hijau.
“Menurut jadwal akan ada tim peninjau dari provinsi yang mendatangi 20 sekolah tersebut”.
Ada beberapa persyaratan dalam pemilihan tersebut, diantaranya ada pelajaran muatan lokal (mulok) yang diberikan kepada siswa, terutama dalam hal eco school. Kedua, pemanfaatan lahan yang bisa dimaksimalkan. Tidak hanya dilihat dari seberapa luas lahan yang dimiliki, namun seberapa optimal sekolah tersebut memanfaatkan lahan yang ada untuk pelestarian lingkungan hidup.
Salah satu sekolah yang terpilih yakni SDN Bibis 113 menyampaikan, bahwa dalam mendukung program lingkungan, sekolah tersebut menyiapan program andalannya diantaranya adanya program Jumat bersih, bank sampah, pengelolaan kompos menggunakan keranjang takakura, kanitn eco preneur dan masih terdapat banyak program lingkungan lainnya.
Sementara itu, Akh. Suharto Kepala SMN 26 yang sekolahnya pernah menjadi juara Adiwiyata mengarahkan bahwa dalam melakukan prsentasi hendaknya juga memperhitungkan efisiensi waktu, serta poin-poin penting yang disampaikan karena hal tersebut nantinya menjadi suatu penilaian yang penting. (Humas Dispendik Surabaya).