Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menggelar gebyar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Taman Flora, Sabtu (21/07/2018). Acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018. Sebanyak 20 SD inklusi se Kota Surabaya turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Selain itu, sejumlah OPD ikut mendukung acara, di antaranya Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
HAN 2018 sendiri mengambil tema Genius: Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat. Untuk itu, dalam Gebyar ABK ini sejumlah ABK turut berpartisipasi dalam beberapa lomba. Di antaranya acara peragaan busana, permainan alat musik, pembacaan puisi, dan lain-lain.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dispendik Surabaya Agnes Warsiati menuturkan gebyar ABK ini merupakan wadah bagi pengembangan bakat dan potensi siswa ABK di Surabaya. Menurutnya, Pemkot Surabaya terus berupaya memberikan perhatian kepada siswa ABK dengan menyediakan saluran-saluran positif agar mereka kelak nanti memiliki bekal dalam menggapai masa depan yang gemilang.
“Keterbatasan para siswa bukan menjadi penghalang untuk meriah prestasi, oleh sebab itu bakat dan potensi mereka perlu untuk kita apresiasi bersama,” ujar Agnes.
Selain lomba, 20 SD inklusi memasang stan untuk memamerkan berbagai produk hasil olahan ABK serta inovasi pembelajaran penanganan ABK. Salah satunya adalah SDN Karangpilang I Surabaya.
Kepala SDN Karangpilang I, Eri Djanuwarsih, S.Pd., M.Pd., mengatakan, sebagai sekolah inklusi, pihaknya bekerja sama dengan wali murid untuk menangani ABK. Salah satunya menanam berbagai tanaman melalui Hidroponik. “Kami tanam bayam, kangkung, sawi, dan lain-lain,” katanya.
Penanaman Hidroponik, lanjut Eri, melibatkan ABK. Hal ini untuk melatih motorik kasar dan halus para ABK. Sekaligus membiasakan ABK berkegiatan yang baik dan tanggung jawab. “Hasil tanaman Hidroponik kami olah menjadi berbagai produk. Mulai dari jus, agar-agar, peyek, serta aneka masakan,” terangnya.
Salah satu ABK di SDN Karangpilang I yang terlibat penanaman Hidroponik ialah Debora Veronika Lismawuntu. Siswa kelas 6 ini menjelaskan langkah-langkah menanam sayur bayam dengan cara Hidroponik.
“Pertama menebar bibit bayam ke kain atau media basah. Terus didiamkan selama satu hari,” katanya. Setelah satu hari, lanjut dia, bibit itu mulai tumbuh daunnya. Langkah berikutnya memisah bibit tadi dan mengubah media tanamnya. “Media tanam berubah menjadi rock wall dan jangan lupa beri pupuk dan nutrisi. Satu bulan bisa panen,” kata Debora. (Humas Dispendik Surabaya)