Menyambut ujian nasional (unas) yang sebentar lagi tiba, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar media gathering sebagai sosialisasi unas online, Jumat (20/2). Kegiatan yang digelar di Ruang ATCS Gedung Pemkot Jimerto tersebut bertujuan agar masyarakat tahu khususnya para orang tua siswa tentang pelaksanaan unas tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menjelaskan bahwa untuk unas tahun ini ada beberapa perubahan dibanding unas tahun lalu. Untuk tahun ini ujian nasional tidak untuk kelulusan. Kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah. Siswa wajib ikut ujian nasional minimal satu kali dan siswa dapat mengulang ujian nasional.
Ikhsan menambahkan, perubahan tersebut karena pertimbangan beberapa faktor unas sebelumnya seperti banyaknya kecuranga dan siswa yang stress. Untuk tahun ini, siswa juga akan mendapatkan surat keterangan hasil ujian nasional.
Guna menghadapi unas, Dispendik sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Ikhsan mengungkapkan, pihaknya akn terus memantau kesiapan prasarana dan sarana pendukung di tiap sekolah agar pelaksananaan berjalan lancar. Antisipasi kecurangan juga telah dilakukan dengan penyegelan/karantina ruangan serta penggunaan password yang akan digunakan saat hari H.
Sementara itu, Martadi, Ketua Dewan Pendidikan Surabaya mengatakan, untuk pelaksanaan unas kali ini meski dilakukan dengan 2 jenis yakni computer based test (CBT) dan secara manual tulis, ia optimis tidak ada perbedaan baik bobot soal maupun status kelulusan siswa. Ia juga berpendapat sistem online ini harus segera dilakukan di Indonesia, karena sistem ini dirasakan lebih baik dan dapat berjalan efektif.
Untuk peserta unas di Surabaya untuk peserta unas online mencapai 7.561 siswa dari 17.688 siswa sekolah menengah atas, dan 9.291 siswa dari 18.930 siswa sekolah menengah kejuruan. (Humas Dispendik Surabaya)