“Suroboyo…Suroboyo areke oke, Arek suroboyo anti tawuran, sifate cinta lingkungan, jiwane jiwa pahlawan, pokoké dadi panutan, We are…We are Suroboyo!!!.
Yel-yel pelajar Surabaya kembali terdengar di gedung Wanita Surabaya dalam rangka pembukaan penyuluhan penanggulangan narkoba dan penyakit seksual bagi anak dan remaja yang diadakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur.
Pada kesempatan ini, Veri Rusli siswa dari SMA Bina Taruna tampak semangat mengomandoi para pelajar lainnya untuk mengumandangkan yel-yel pelajar Surabaya secara bersama-sama.
Tak mau ketinggalan, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM yang turut membuka acara tersebut juga larut dalam alunan yel-yel pelajar Surabaya.
Pada kesempatan ini, Ikhsan menuturkan bahwa dalam rangka melakukan penanggulangan terhadap bahaya narkoba dan pergaulan bebas yang banyak menjerumuskan para pelajar, Dispendik telah mengantasipasi hal tersbut melalui program konsleor sebaya. “Konselor sebaya ini setiap tahunnya diikuti tidak kurang dari 15.000 lebih pelajar Surabaya”.
Mereka terdiri dari perwakilan ketua OSIS dan ketua kelas yang nantinya setelah dilatih oleh para konselor berpengalaman dapat menjadi konselor bagi temannya sendiri, sehingga penyimpangan perilaku para siswa dapat diantisipasi sedini mungkin. “Kalau mau curhat bisa ke temannya sendiri”
Ikhsan menambahkan konselor sebaya nantinya akan masuk dalam kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) di sekolah. “Rencananya mulai awal tahun ajaran baru ekskul konselor sebaya mulai di laksanakan dan modulnya tengah disiapkan”.
Ekskul konselor sebaya akan melibatkan para guru BK, wakasek kesiswaan, guru IPA, serta guru PPKN. Mereka nanti akan dilatih dalam ekskul konselor sebaya ini.
Dalam modul ekskul konselor sebaya ini nanti terdapat materi tentang konselor, narkoba, penanggulangan HIV AIDS dan kesehatan reproduksi. “Semuanya sudah ada, tinggal pelaksanaannya”.
Ekskul konsleor sebaya merupakan sebuah program sinergi bersama yang meilbatkan instansi-intansi terkait. “BKKBN bisa masuk lewat PIKRR, perlindungan anak lewat pemberdayaan masyakaratnya, dan untuk kesehatan reproduksi bisa lewat dinkes”. (Humas Dispendik Surabaya)