Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri tahun 2019 kepada 434 sekolah di seluruh Indonesia. Sekolah ini terdiri atas 376 sekolah negeri dan 58 sekolah swasta dari 164 kota/kabupaten di 32 provinsi.
Dari ratusan sekolah tersebut, sebanyak 13 sekolah di Kota Surabaya meraih penghargaan Adiwiyata. Perinciannya, 11 sekolah meraih Adiwiyata Nasional, 2 sisanya meraih Adiwiyata Mandiri. Penghargaan diserahkan langsung Menteri LHK Siti Nurbaya di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Adapun sekolah jenjang SD di Kota Pahlawan yang meraih Adiwiyata Nasional adalah SDN Made 1, SDN Bibis 113, SDN Bubutan IV, SDN Benowo 1, SDN Jambangan 1, dan SD Al Irsyad. Untuk jenjang SMP, peraih Adiwiyata Nasional adalah SMPN 5, SMPN 19, SMPN 30, SMPN 37, dan SMPN 38. Sementara peraih Adiwiyata Mandiri, yaitu SDN Tenggilis Mejoyo I dan SMPN 41 Surabaya.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, penghargaan ini adalah tanggung jawab agar para kepala sekolah dan jajaranya bekerja lebih keras dan cerdas mewujudkan lingkungan hidup berkelanjutan. Terdapat empat komponen dalam program Adiwiyata, yaitu kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah berbasis lingkungan, kegiatan sekolah berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan.
“Penghargaan Adiwiyata bisa menjadi menjadi gerakan nasional yang dapat membangkitkan sekolah dan madrasah di Indonesia,” katanya.
Kabid Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan (PDKOP) Thussy Apriliyandari mengatakan, proses penilaian sekolah Adiwiyata dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Salah satu komponen yang dilihat adalah mengenai 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle. (Humas Dispendik Surabaya)