Wadah menggali kreatifitas, bakat serta potensi siswa terutama dalam mempersiapkan para pelajar Surabaya untuk siap menghadapi tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di gelar Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) melalui Widya Wahana Pendidikan 2016 atau yang biasa lebih dikenal masyarakat pameran pendidikan. Acara yang berlangsung tiga hari yakni 19-21 Mei 2016 dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Pemkot Surabaya Ir. Hendro Gunawan, pagi tadi Kamis (19/05) di Balai Pemuda Surabaya.
Dalam sambutannya, Hendro menyampaikan bahwa perkembangan pendidikan dalam peningkatan daya saing siswa di mata dunia terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui berbagai program seperti membekali para siswa dengan kemampuan soft skill dan hard skill. Menurutnya sekolah harus siap dengan adanya perubahan yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM.
“Sekolah bukan hanya tempat belajar saja tapi juga mampu mencetak para calon-calon enterpreneurship yang handal dan tangguh”.
Hendro juga berpesan agar kemampuan serta potensi yang dimiliki oleh para siswa dan guru dapat ditularkan sehingga nantinya dapat memiliki kompetensi yang sejajar untuk dapat maju bersama membangun pendidikan Surabaya menjadi lebih baik.
Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya tersebut juga berujar pameran pendidikan ini merupakan sebuah akses kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya terkait perkembangan serta kemajuan pendidikan di kota Surabaya.
Di tempat yang sama, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menyampaikan Widya Wahana Pendidikan merupakan sebagai ajang promosi sekolah-sekolah kepada masyarakat mengingat beberapa waktu lagi Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) berlangsung. Selain itu Widya Wahana Pendidikan juga sebagai upaya bagaimana mengembangkan kemampuan anak dalam meningkatkan kompetensinya melalui pameran hasil karya mereka.
“107 stan turut berpartisipasi dalam Widaya Wahana Pendidikan”.
Sementara itu, hasil pengembangan mesin sorter yang berhasil dikembangkan para siswa SMKN 3 menjadi daya tarik tersendiri dalam pameran pendidikan kali ini. Mesin sorter tersebut biasa di pakai di bandara-bandara untuk mensortir bagasi telah menggunakan dua sensor utama, yakni sensor cahaya dan sensor logam.
“Jadi barang bagasi dari bahan apapun tidak akan lolos dari dari mesin ini”, tutur Fikri Sohib siwa SMKN 3 yang memamerkan karyanya di hadapan Sekretaris Daerah Hendro Gunawan dan Kadispendik Ikhsan.
Pada kesempatan ini, kedua pejabat teras Pemkot Surabaya tersebut juga mencicipi minuman olahan yang berbahan dasar kunyit asam buatan para siswa-siswi SMK Farmasi Surabaya. Pitoyo Wakasek Kesiswaan SMK Farmasi menjelaskan bahan dasar kunyit asam terdiri dari kunyit segar, asam jawa, kayu manis, gula pasir, gula jawa, air, dan garam secukupnya.
Bahan-bahan tersebut kemudian dicuci, kemudian dipotong kecil-kecil lalu didihkan. Setelah hasil rebusan didingan kemudian dikemas dengan botol-botol kecil. Widya Wahana Pendidikan juga menampilkan beragam bakat siswa, seperti tari-tarian, paduan suara, musik band, serta seni teaterikal menambah kesemarakkan suasana acara. (Humas Dispendik Surabaya)