Salah satu komponen bangsa yang dipandang penting untuk mendapat pemahaman mengenai Mahkamah Konstitusi (MK) adalah para guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Hal ini antara lai berdasarkan pertimbangan bahwa ada keterkaitan erat antara MK dengan guru PPKn , yakni mampu mendorong terwujudnya budaya sadar berkonstitusi sedangkan para guru PPKn menjadi pihak yang mendidik para peserta didik agar menjadi anak-anak bangsa yang memiliki budaya sadar berkonstitusi.
Melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama, MK selenggarakan Anugerah Konstitusi kepada guru-guru PPKn. Seleksi kegiatan guru berprestasi PPKn tersebut berlangsung secara serentak di Indonesia.
Pagi tadi (28/05) bertempat di gedung aula atas kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, sebanyak 105 guru PPKn mengikuti kegiatan seleksi Abugerah Konstitusi.
Kasi Tenaga Non Fungsional Verawati, S. Sos merinci 105 guru PPKn tersebut berasal dari jenjang satuan pendidikan. Peserta dari guru SD sebanyak 30 orang, SMP 51 guru. SMA 14 guru, dan SMK 10 guru.
“Selama dua jam para guru mengerjakan soal-soal yang diujikan”.
Veramenambahkan aspek penilaian Anugerah Konstitusi meliputi, kinerja guru yakni kompetensi paedagogik kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Tidak hanya itu, para guru juga harus mampu menunjukkan bukti prestasi atas hasil kreatif atau karya inovatif yang pernah dibuatnya.
Bukti prestasi yakni dapat berupa karya tulis/laporan yang memuat uraian tentang keberhasilan membina Keasadaran Berkonstitusi bagi peserta didik yang disyahkan oleh kepala sekolah dan dilampirkan rekomendasi dari komite sekolah, pengawas, serta tokoh masyarakat. Selain itu bukti prestasi lainnya ialah bukti partisipasi dalam kegiatan pembinaan Kesadaran Berkonstitusi di dalam masyarakat dan bukti prestasi dalam aneka lomba pembelajaran PPKn baik tingkat kota maupun hingga tingkat yang lebih tinggi lagi.
Zainuddin, guru PPKn dari SMPN 11 mengungkapkan bahwa tidak ada persiapan khusu dalam mengikuti tes seleksi ini, menurutnya semua yang apa-apa menjadi prasyarat sudah dilakukannya semenjak mengajar sebagai guru PPKn.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh menyampaikan peningkatan kompetensi para guru terus dilakukan tidak hanya pada kegiatan lomba-lomba saja namun juga dilakukan pembinaan yang secara berkesinambungan.
“Melalui TLC di Pawiyatan para guru MGMP dari berbagai mata pelajaran melakukan diskusi serta kerja kelompok dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Surabaya”. (Humas Dispendik Surabaya)