Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama sekitar 10.500 orang yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, BUMD, BUMN, TNI, Polri dan jajaran Pemerintah Kota Surabaya menggelar kerja bakti massal di pesisir utara Surabaya. Aksi bersih-bersih sampah di Pantai Kenjeran ini untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2019 yang sejatinya diperingati pada Minggu (24/2/2019).
Bersih-bersih pantai itu dimulai dari sebelah barat kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya hingga di pesisir pantai THP Kenjeran. Aksi bersih-bersih itu dibagi dalam tujuh zona yang mana setiap zona ada pelajar dan jajaran BUMD serta BUMN dan juga jajaran Pemkot Surabaya. Mereka semuanya membaur membersihkan sampah yang ada di pesisir pantai.
Meski kondisi kakinya belum sembuh total, Wali Kota Risma memimpin bersih-bersih di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Bahkan, ia juga memimpin penataan batu-batu di bibir pantai. Lokasi ini memang sengaja dipilih untuk aksi bersih-bersih karena sebentar lagi kawasan ini akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Surabaya.
“Kawasan ini akan menjadi kawasan wisata. Nanti di sini akan dibangun cable car (kereta gantung). Mudah-mudahan nanti ketika ulang tahunnya Surabaya Bulan Mei sudah selesai. Kalau cable car jadi, pasti akan jadi destinasi wisata,” kata Wali Kota Risma seusai memimpin bersih-bersih di kaki Jembatan Suramadu.
Selain cable car, di kawasan ini juga sedang dibangun lapangan tembak dan juga ada bekas benteng yang saat ini masih nego dengan pihak swasta. Bahkan, kawasan ini juga akan dihubungkan dengan jalur lingkar luar timur Surabaya. “Kawasan ini sangat strategis. Karena itu, saya berharap warga di sini tidak hanya sekadar menjadi nelayan, tapi saya harap juga ada income tambahan. Mereka nanti bisa juga jadi pemandu wisata untuk meningkatkan income-nya. Kalau nelayan saja kan income-nya kecil,” kata wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini.
Menurut Wali Kota Risma, cable car itu nanti akan dibangun mulai dari sebelah barat Jembatan Suramadu hingga tembus ke Taman Suroboyo dan Jembatan Suroboyo. Ia juga memastikan bahwa cable carnya itu sudah siap dan hanya tinggal merakit saja. “Namun kemarin sempat tertunda karena ada masalah tanah dan warga. Sekaran sudah selesai,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga sempat berkomunikasi dengan para nelayan yang menghampirinya. Bahkan, perempuan yang saat ini juga menjabat Presiden United Cities Local Goverment (UCLG) Asia Pasifik (Aspac) ini meminta kepada para nelayan itu sama-sama menjaga kawasan pantai, karena sebentar lagi akan dijadikan destinasi wisata baru. “Ayo sama-sama menjaga kawasan pantai ini, jangan dibikin kumuh lagi, karena kalau kumuh tidak akan ada wisatawan yang mampir ke sini,” kata Wali Kota Risma sambil duduk di kursi rodanya.
Ia juga meminta para nelayan itu untuk rukun dan segera bermusyawarah sesama nelayan untuk menentukan tarif sewa ketika nanti perahu mereka dipakai para wisatawan. Bahkan, ia juga siap mengirimkan cat supaya para nelayan itu bisa mengecat perahu-perahunya dengan warna-warni. Hal itu dilakukan untuk mendukung destinasi wisata baru di kawasan tersebut. “Nanti bojomu (istrimu) saya buatkan tempat jualan dan akan kami latih bagaimana caranya memasak yang enak. Terus jangan parkir sembarangan supaya orang-orang kaya mau berkunjung ke sini,” kata Wali Kota Risma yang disambut kata siap oleh para nelayan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Ery Cahyadi mengatakan sengaja memilih tempat ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tidak boleh buang sampah sembarangan, terutama nanti apabila sudah menjadi destinasi wisata. Ia memastikan bahwa yang ikut kerja bakti itu sebanyak 10.500 orang yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, BUMD, BUMN, TNI, Polri dan jajaran Pemkot Surabaya.
“Jadi, tadi hasil sampahnya ditimbang dan totalnya mencapai 14 ton lebih atau sekitar 14.641,6 kilogram. Sampah itu kemudian diangkut ke TPA Benowo menggunakan truk sampah,” pungkasnya. (rls/Humas Dispendik Surabaya)