Sabtu (27/02), sebanyak 1.558 siswa sekolah dasar (SD) mengikuti seleksi OSN IMSO tingkat Kecamatan yang digelar Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya di lima titik berbeda, diantaranya, SD Katolik Santa Clara, SDN Tenggilis Mejoyo I, SDN Dr. Soetomo V, SDN Lidah Wetan II, serta SDN Krembangan Selatan III.
Kasi Kesiswaan Dikdas Tri Aji Nugroho, S. Kom menjelaskan hasil pelaksanaan seleksi akan dilakukan penilaian dan perangingan sehingga akan didiapatkan dua jenis seleksi, yaitu passing grade dan perwakilan kecamatan. Passing grade didapatkan dari hasil perangkingan dengan kuota sejumlah 3 siswa dikali jumlah kecamatan dalam wilayah tersebut diurutkan berdasarkan nilai tertinggi. Sedangkan untuk perwakilan kecamatan akan diseleksi 2 siswa per kecamatanyang memperoleh hasil tertinggi diluar siswa yang telah lolos passing grade.
Selama mengikuti seleksi OSN IMSO, para siswa mengerjakan 40 soal matematika, 50 soal IPA dengan waktu 120 menit dan dalam bentuk pilahan ganda. Aji mengatakan, dalam seleksi ini ada dua tahapan yang dilakukan yakni, seleksi tulis tahap I serta pembinaan dan seleksi tulis tahap II.
Sementara itu, Kepala Bidang Dikdas Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd menyampaikan, bahwa sebelum para siswa ini mengikuti seleksi baik di tingkat kecamatan ataupun tingkat kota nantinya, Dispendik setiap hari telah berupaya melakukan pembekalan-pembekalan kepada para siswa dari tiap sekolah untuk dilatih bersama para pengajar/instruktur dari para dosen dari perguruan tinggi.
Eko, menambahkan dalam mengikuti pembinaan dan pelatihan setiap sekolah mengirimkan tiga orang siswa, jadi total peserta pembinaan OSN 162 siswa. Pembinaan ini sebenarnya telah dilakukan oleh masing-masing sekolah, namun untuk memperdalam serta mengoptimalkan kemampuan para siswa, maka kami berupaya memfasilitasi dengan mendatangkan para pengajar professional.
Mantan Kepala SDN Wonokusmo I berujar dalam rangka menyiapkan para generasi emas yang mandiri serta memiliki daya saing tinggi di era persaingan global, melalui pembinaan OSN ini diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit baru sebagai calon penerus pemimpin bangsa.
Tidak hanya itu, mantan Kepala SDN Wonokusumo tersebut berujar pembinaan OSN ini juga merupakan sebuah wadah dalam memberikan kesempatan terhadap kemampuan para siswa di bidang akademik yang masih terpendam, kemudian dapat teraktualisasi secara positif.
Eko tidak mau nantinya para pelajar Surabaya menjadi tersisih dengan adanya persaingan global apalagi kran MEA tahun depan sudah terbuka lebar oleh karena dirinya menghimbau agar pelajar Surabaya terus meningkatkan kemampuannya di berbagai bidang, baik pada bidang akademis maupun non akademis.
“Sekolah merupakan kebutuhan pribadi, oleh karena itu kalian harus berjuang keras untuk memperjuangkan nasib kalian sendiri dalam meraih sebuah kesuksesan”, pungas Eko. (Humas Dispendik Surabaya)