Lomba peneliti belia kembali digelar Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya untuk ke-4 kalinya. 1.012 siswa dari tingkat SMP dan SMA/SMK mengajukan 606 poster penelitian yang mereka lombakan. Dalam lomba ini terdapat 4 kategori yaitu Fisika, Komputer, Ekologi dan Matematika.
Siswa SMPN 22, Moch Fariz Zulfiannur (14) dan Moch Fajar Aditya Putra juga turut mengikuti perlombaan penelitian di bidang Fisika. Prinsip fisika berupa energi gerak dan energ listrik mereka kembangkan menjadi Shoes Charger Alternative.
“Alat ini merupakan teknologi ramah lingkungan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang sulit mendapatkan listrik pada saat berpergian dan perkemahan. Alat ini menggunakan rangkaian sederhana seperti pada lampu sepeda kayuh atau senter melalui penekanan tombol. Yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu gear, motor, resistor, akumulator, dan rangkaian lampu indikator,” papar Fariz pada juri dalam menjelaskan konsep penelitian mereka yang tertuang dalam poster yang dipajang di Balai Pemuda, Rabu (26/10).
Dari hasil uji coba yang mereka buat, Shoes Charger ini didapatkan dengan lima langkah kaki menghasilkan tegangan sampai 0,5 volt dan arus sampai 0,180 ampere. Namun, pada hasil keluaran dibuat tegangan sebesar 7 volt dan arus keluaran 1,7 ampere.
“Shoes Charger Alternative di harapkan dapat memudahkan seseorang dalam mendapatkan sumber listrik dan dapat diproduksi masal oleh masyarakat,”terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan menjelaskan, selama 2 hari penelitian anak-anak ini akan di seleksi dan dipilih untuk dipresentasikan. Jumlah peminatblomba ininjuga semakin meningkat. “Penelitian anak-anak memang ada yang keilmuannya menarik dunia industri. Ada juga yang idenya bagus tetapi keilmuannya kurang dalam. Tergantung industri membutuhkan seperti apa. Karena produk penelitian belum tentu sesuai dengan kebutuhan industri yang bisa menambahkan profit,”paparnya. (Humas Dispendik Surabaya)